© Instagram.com/ringgoagus
Coba klik #couplegoals di Instagram. Niscaya akan kamu temui banyak potret mesra antara sepasang kekasih.
Ada yang gendong-gendongan di pantai. Ada yang saling bergandengan dengan latar belakang gunung. Ada juga yang cuma sekedar duduk manis, tapi di atas pelaminan.
Konsep #couplegoals akhirnya jadi sebatas adu mesra pose foto untuk diunggah ke Instagram. Padahal lebih dari itu, bisa dikatakan couple goals kalau kamu dan pasangan benar-benar terhubung satu sama lain. Nggak percaya?
Dilansir dari Gurl.com, berikut ini adalah lima tanda kamu dan pasangan benar-benar couple goals, nggak sekedar di post Instagram aja.
Di tengah obrolan lewat chat dengan pasangan, tiba-tiba tempo membalasnya melambat. Dari sebelumnya langsung balas hanya dalam sepersekian detik, ini sudah 10 menit kok nggak kunjung ada balesan?
Gimana kamu menyikapi hal tersebut?
Ada dua kemungkinan; curiga pasangan melakukan yang macem-macem (selingkuh atau chat dengan orang lain) atau berpikir logis (baterainya habis atau ada urusan lain yang lebih penting). Kalau kamu memikirkan hal yang kedua, selamat karena kamu dan pasangan nggak parnoan dan sudah memiliki satu poin untuk menyandang gelar couple goals.
Bertengkar dalam hubungan adalah hal yang biasa. Dua orang yang sebelumnya nggak saling kenal lalu menjalin hubungan, mau sedekat apapun pasti tetap akan menemui perbedaan. Perbedaan itu lah yang biasanya jadi sumber pertengkaran.
Masalahnya, ke mana kah arah pertengkaranmu? Sekedar saling menyalahkan atau sambil merunut akar permasalahan?
Lagi-lagi, kalau kamu dan pasangan melakukan hal yang kedua, itu adalah pilihan yang baik. Pertengkaran yang hanya berisi saling salah-menyalahkan nggak akan menghasilkan apapun kecuali rasa benci yang makin besar ke pasangan. Sebaliknya, dengan mencari akar permasalahan, kamu dan pasangan akan bergerak maju untuk menjadi dua orang yang lebih dewasa.
Pasanganmu anak band indie yang lagi merintis karir di kotanya, sementara itu kamu adalah seorang pekerja kantoran yang juga sedang berjuang untuk mendapat pangkat yang lebih tinggi. Latar belakangnya memang berbeda, tapi bagaimana cara pasangan menyikapinya? Pun sebaliknya, gimana caramu menyikapi apa yang dikerjakan pasanganmu?
Kamu dan pasangan bisa dikatakan couple goals kalau saling menyemangati satu sama lain untuk bisa mencapai tujuan masing-masing. Ketimbang melihat perbedaan dari sisi latar belakang pekerjaan, kamu akan lebih fokus pada persamaannya, yakni sama-sama punya sesuatu untuk dikejar.
Tentu saling dukung ini berlaku untuk banyak hal, asalkan untuk hal yang baik-baik aja, ya.
" Aku nggak bisa hidup tanpamu" memang merupakan ungkapan yang umum, tapi ingat bahwa itu cuma sekedar hiperbola untuk menunjukkan betapa sayangnya kamu ke pasangan. Bukan berarti kamu bener-bener nggak bisa hidup tanpa pasanganmu.
Kalian berdua tetap bisa melakukan kegiatan masing-masing kok tanpa harus tergantung dengan kehadiran satu sama lain. Kalau keberadaan pasanganmu justru nggak membuatmu bisa melakukan banyak hal, punya pasangan malah jadi merugikan dong?
Tau nggak ada stereotip seperti " laki-laki harus bayarin perempuan kalau makan di luar" atau " perempuan harus masakin pasangannya" ?
Nyatanya, hal tersebut nggak bisa disama ratakan. Tiap orang dalam tiap pasangan pasti punya kecenderungannya masing-masing.
Kamu bisa disebut couple goals kalau berpatok pada kecenderungan pasanganmu dan memahaminya, bukan malah mengacu pada stereotip yang berlaku di masyarakat.
Dari kelima tanda couple goals di atas, kira-kira kamu sudah memenuhi berapa poin?
Semoga seetelah baca ini, kamu bisa lebih fokus memperbaiki hubunganmu dari dalam ketimbang menciptakan pose-pose mesra untuk diunggah ke Instagram, ya?