© Shutterstock.com/g/LightField Studios
Beberapa dari kita pasti pernah mengalami fase dari temen jadi demen. Apalagi kalau lingkup pertemanan kita termasuk luas dan terdiri dari laki-laki dan perempuan, banyak dari kita yang terjebak dengan kondisi pacaran dengan teman sendiri.
It's okay, hal semacam itu bukan suatu kejahatan kok. Namanya juga perasaan cinta pasti bisa hinggap pada siapa saja tanpa peduli status di antara keduanya.
Meski banyak yang bilang pacaran dengan teman sendiri itu enak, tapi tentu aja ada banyak hal yang sebenarnya juga dipertaruhkan loh. Mengutip dari bolde.com, kamu akan melewatkan fase perkenalan dan pdkt yang umumnya dilakukan pasangan, karena memang kalian sudah berteman.
Di satu sisi kamu dan pasangan akan sulit menyembunyikan status hubungan itu, tapi di sisi lain pun kamu juga akan kesulitan menceritakan pengalaman pacaranmu kepada teman-teman.
Bahkan saat kamu ingin mengeluhkan sesuatu tentang pasanganmu, kamu pun akan lebih sulit menyampaikannya pada teman-teman. Mereka biasanya akan bersikap netral karena nggak ingin terkesan memihak salah satu orang, mengingat kalian berdua sama-sama temannya.
Parahnya, teman-teman terdekat pun kadangkala bisa mengetahui baik dan buruknya kondisi hubungan kalian. Belum lagi jika hubungan itu ternyata tidak berhasil, kamu dan dia pada akhirnya akan tetap sering bertemu mengingat 'circle' pertemanan kalian yang memang serupa.
Kegagalan hubunganmu dengan si dia bahkan akan berdampak pada teman-teman kalian lainnya. Akan menjadi canggung apabila dalam satu kelompok pertemanan terbagi menjadi dua kubu yang masing-masing memihak kamu atau dia.
Saat hubungan kalian benar-benar nggak bisa diselamatkan dan berakhir dengan buruk, kamu akan kehilangan sosok kekasih sekaligus teman. Nah, ini biasanya yang paling berat sih.
Akan lebih baik, jika kamu dan dia benar-benar memikirkan hal ini sebelum memutuskan untuk menjalin hubungan yang lebih serius. Jangan sampai mengambil keputusan dengan tergesa-gesa, jika pada akhirnya hanya akan membuat kalian sama-sama terluka suatu hari nanti.