© Shutterstock.com/g/Alipasha
Rasa tertarik akan fisik hingga kini masih menjadi misteri. Daya tarik bagi setiap orang tentunya akan berbeda-beda, terutama bagi perempuan. Ada yang lebih suka pada pria yang romantis, pria berkumis, hingga pria penyendiri. Namun pada umumnya, perempuan selalu tertarik dengan pria macho. lalu, kok bisa gitu ya?
Dr. Benedict Jones dari University of Glasgow mengungkapkjan bahwa kecenderungan perempuan untuk menyukai pria berasal dari unsur bertahan hidup yang tinggi, atau dikenal dengan istilah pathogen disgust. Pathogen disgust adalah kondisi di mana seseorang sangat memperhatikan tentang kesehatan dan penyakit.
" Perempuan yang memiliki pathogen disgust yang tinggi biasanya datang dari daerah dengan tingkat kesehatan yang rendah. Selain itu perempuan yang merasa dirinya kurang sehat biasanya juga memiliki pathogen disgust yang tinggi," ujar Dr. Jones seperti dilansir dari Detik.com pada Selasa (14/9/2021).
Untuk membuktikan hal tersebut, Dr. Jones melakukan serangkaian tes pada perempuan. Tes tersebut dilakukan guna melihat faktor apakah yang membuat seorang perempuan tertarik pada pria. Tes tersebut terbagi menjadi tiga bagian.
Tes pertama bertujuan untuk mengetahui kecenderungan suara yang diidealkan para perempuan. Mereka mendengar contoh suara yang memiliki kriteria dari sangat maskulin (berat dan rendah) hingga sangat feminim (tinggi dan nyaring).
Tes kedua dilakukan dengan gambar. Para perempuan diminta untuk menyusun gambar tubuh pria tersebut mulai dari tidak maskulin hingga sangat maskulin.
Tes ketiga adalah mengisi kriteria pasangan ideal dan alasanya. Untuk perempuan yang sudah memiliki pasangan, mereka diminta untuk menilai seberapa ideal pasangan mereka saat ini.
Hasil dari tes menyatakan bahwa perempuan yang memiliki perhatian besar pada kesehatan tubuhnya sangat tertarik pada pria yang maskulin. " Alasannya sederhana. Karena pria-pria tersebut kelihatan lebih sehat," tulis Dr. Jones dalam jurnal penelitiannya.
Sementara itu Vinita Mehta, Ph.D., Ed.M mengatakan bahwa meskipun terlihat sehat dan kuat, pria dengan maskulinitas tinggi umumnya memiliki kekurangan ketika menjalani hubungan romantis jangka panjang.
" Pria maskulin dengan kadar testosteron tinggi sangat buruk untuk dipilih menjadi pasangan hidup. Mereka memiliki tempramen, tidak komitmen, serta lebih rentan untuk selingkuh," .
Ia juga menambahkan bahwa pria tersebut kurang memiliki rasa tanggung jawab pada pasangan dan anak. Mereka juga memiliki reputasi sebagai ayah yang buruk, tidak dapat dipercaya, dan memiliki aura dingin.
" Meski begitu, masih banyak lagi misteri yang belum bisa diungkap mengenai ketertarikan fisik. Melalui penelitian inilah kami mendapat fakta-fakta dasar tentang hal tersebut," ujar Dr. Jones.
Well, kalau kriteria pria idaman para Diazens bagaimana nih? Komen di bawah ya.
