© Shutterstock.com
Menjalin hubungan memang nggak selalu berjalan mulus, karena akan selalu dihadapkan pada banyak hal, salah satunya adalah kecemburuan. Cemburu memang biasa dikaitkan dengan tanda cinta, tapi kalau cemburunya membuat kita merasa terkekang, bisa jadi itu merupakan tanda pasangan yang memiliki ciri kepribadian narsisme. Kok bisa?
Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam Journal of Psychology mengungkap bagaimana kekerasan psikologi dan kecemburuan dapat hadir dalam dua bentuk narsisme yang berbeda yakni narsisme grandiose dan narsisme vulnerable.
Narsisme grandiose adalah jenis narsisme yang biasanya dikaitkan dengan sikap narsis yang umum seperti sombong, egois, mau menang sendiri, menolak mengakui kesalahan, tidak merasa salah saat menyakiti orang lain untuk membuat dirinya sendiri unggul dan lain sebagainya.
Sedangkan narsisme vulnerable adalah jenis narsisme yang rentan dan pasif atau tidak mendominasi. Sikap yang biasa ditunjukkan adalah pemalu, cemas, minder, memiliki self-esteem rendah dan mudah terpengaruh dan diatur oleh opini orang lain. Jenis inilah yang akan menunjukkan kecemburuan berlebihan yang tak beralasan.
Para peneliti melakukan survei terhadap 473 orang dalam hubungan yang stabil untuk menilai kepribadian, perilaku, dan tingkat kecemburuan romantis terhadap pasangan. Mereka menemukan bahwa kedua bentuk narsisme tersebut terkait dengan kekerasan psikologis, tetapi dengan cara yang berbeda.
Tentu saja tidak semua orang yang cemburu dalam hubungan adalah narsisme, tetapi itu bisa menjadi faktor yang harus diwaspadai.
Sehingga saat kamu sedang merasakan cemburu terhadap pasangan, akan lebih baik jika kedua belah pihak yang terlibat membicarakan masalah ini untuk mendapatkan solusi atau mungkin bisa jadi pertimbangan bagi banyak orang, apakah ingin bertahan dalam hubungan atau melepaskannya.
