Patut Dicoba, Ini Jawaban Menohok untuk Pertanyaan Kapan Nikah saat Lebaran

Reporter : Novi Hardita Larasati
Kamis, 14 Mei 2020 10:10
Patut Dicoba, Ini Jawaban Menohok untuk Pertanyaan Kapan Nikah saat Lebaran
Tapi, cari pasangannya dulu biar ga makin kutu kalau ditanya.

"Udah umur 25 kapan nih neng?"
"Pacarannya udah lama, masa kamu nggak mau nikah kak?"
"Jangan kelamaan, udah berumur kapan mau menikah?"
Pertanyaan yang sering kali muncul saat kumpul bareng keluarga. Apalagi di momen lebaran saat ini.

Menikah adalah salah satu tujuan yang ingin dicapai oleh beberapa pasangan. Apalagi kalau sang perempuannya yang udah ngebet minta dinikahin.

Tentu hal tersebut bikin para pria pusing memikirkan alasan apa yang akan diberikan agar tidak didesak untuk segera menikahinya.

Tapi, bagaimana kalau kamu lah yang sering diberikan pertanyaan "kapan menikah?" dari keluargamu tersendiri? Padahal kan udah tau kalau menikah bukan lah hal yang harus dilakukan dengan terburu-buru.

1 dari 2 halaman

Target Menikah Bukan Lagi Tentang Visi Jatuh Cinta

Ilustrasi Ditanya Kapan Menikah Saat Lebaran

Dikutip dari Theconversation.com, tercatat pada tahun 1800, jumlah penduduk Bumi telah mencapai angka 1 miliar jiwa.

Tak tanggung-tanggung, pada tahun 2017, jumlah ini berkembang hingga tujuh kali lipat di angka 7,5 miliar jiwa—bahkan lebih. Bahkan, di tahun 2050 mendatang, planet kita diramalkan bakal menampung lebih dari 10 miliar penduduk.

Semua informasi ini membuat kita atau setidaknya saya bertanya-tanya: bakal sepenuh dan sesesak apa planet ini dengan 10 miliar manusia? Apakah nanti di jalan raya kemacetan bakal jadi lebih panjang?

Hal tersebut maksudnya adalah, pertama, kalau penduduk di Bumi sudah padat, kenapa kamu harus repot-repot menambahnya kembali dengan cara punya target menikah dan bereproduksi?

Kedua, jangankan berkembang biak, mencari partner beranaknya aja udah bingung duluan!

2 dari 2 halaman

Pernikahan Bukan Akhir Perjalanan

Ilustrasi Pernikahan Adat Jawa

Seperti kisah-kisah dongeng putri kerajaan, cerita selalu diakhiri dengan kalimat “ They lived happily ever after”.

Bahkan, sebagian orang pasti mengira permasalahan hidup bisa selesai dengan menikah, karena seseorang akan live happily ever after.

Tapi, boro-boro menikah, yang belum menikah aja masalah udah numpuk: Uang kosan bulanan, uang makan, deadline kerjaan, manajeman waktu, dan lain sebagainya.

Masalah-masalah ini jelas bakal melebar kalau kamu akhirnya menenggelamkan diri pada target menikah yang nggak jelas ujungnya.

Nah, daripada orang lain sibuk nguruin kamu dengan memberikan pertanyaan 'kapan menikah?', langsung aja beri jawaban kalau benar-benar merasa waktunya sudah tiba, tentu kamu akan menikah dengan orang pilihanmu sendiri.

Beri Komentar