© Shutterstock.com/g/BiancoBlue85
Kebanyakan orang menganggap kalau jatuh cinta itu berjuta rasanya. Hal ini seolah menggambarkan kalau perasaan seseorang yang dilanda cinta itu tak bisa digambarkan dengan kata-kata.
Bagi beberapa orang, jatuh cinta bisa diibaratkan dengan duduk di atas rollercoaster yang melesat naik turun. Dag dig dug gitu lho. Tapi, entah ini hanya sebagai kata kiasan, atau memang benar adanya. Yang pasti, setiap orang tentu pernah merasakannya.
Selain itu, belum lagi kalau kila sedang dilanda rindu alias kangen. Hal ini juga akan membuat kita merasa campur aduk, kadang seolah tak tertahankan.
Lalu, kenapa ya kita bisa merindukan seseorang? Kenapa perasaan tersebut begitu intens?
Saat kita bertemu kembali dengan orang yang dirindukan, mungkin hal pertama yang dilakukan adalah memeluk atau menciumnya. Mengapa dua hal ini jadi begitu penting untuk mengobati rasa kangen?
Menurut Sheril Kirshenbaum dalam bukunya The Science of Kissing: What Our Lips Are Telling Us, penelitian menunjukkan kalau kedekatan fisik seperti pelukan dan ciuman bisa memicu produksi dopamin, serotonin, dan oksitosin si hormon cinta dalam taraf maksimal. Tak heran deh kalau satu pelukan erat dan ciuman yang dalam bisa terasa begitu melegakan kayak berasa " plong" banget.
Sebenarnya, bagi pasangan yang sedang jatuh cinta, ada ikatan emosional yang tercipta karena hormon oksitosin. Dari majalah Time, studi menemukan bahwa hormon ini juga menjadi kunci kesetiaan. Saat memiliki hormon oksitosin, pria yang sedang berjauhan dengan pasangannya cenderung lebih setia.
Well, buat Diazens yang sedang dilanda rindu semoga kamu bisa melewati semua ini dan segera dipertemukan dengan sosok terkasih ya. Semangat!