©healthline.com
Menjalani kehidupan rumah tangga memang ada suka dan duka. Terkadang, kita mengalami indahnya kebahagiaan bersama pasangan hingga munculnya sebuah permasalahan pelik yang bisa-bisa berdampak pada keretakan.
Kita sebagai pasangan tentu tidak bisa menolak akan munculnya musibah. Walau kita menganggap bahwa diri kita sudah cukup dewasa dan mampu untuk menghadapi berbagai permasalahan hidup bersama Mas Suami, namun nyatanya semua itu kadang hanya ucapan semata. Iya, kita bisa jadi sudah kepalang bingung dan tidak tahu untuk menyelesaikan perkara rumah tangga yang sedang terjadi.
Tak sedikit orang kemudian mengambil jalan untuk melakukan konseling pernikahan kepada ahli. Dalam beberapa rumah tangga, konseling ini diberlakukan untuk meyakinkan beberapa pasangan bahwa hubungan rumah tangga sudah tidak sehat dan jalan terbaik adalah perpisahan.
Namun, tanpa kita ketahui ternyata banyak faktor yang melatarbelakangi keberhasilan dan kegagalan konseling pada pasangan.
Lalu apakah konseling adalah jalan yang bisa ditempuh?
Ada beberapa keadaan yang pas untuk menggambarkan kapan idelnya konseling dilakukan. Salah satunya adalah saat masalah dalam pernikahan terlalu lama tidak diselesaikan dan akhirnya menjadi tersebar ke aspek kehidupan masing-masing pasangan.
Hal yang lebih penting lagi saat kamu ingin memutuskan konseling adalah saat jika salah satu atau kedua pasangan telah memutuskan untuk mengakhiri pernikahan dan dengan maksud tertentu. Konseling pernikahan sebagai cara untuk mengumumkan keinginan berpisah pada pasangan, hingga adanya kekerasan secara fisik yang menjadi ancaman salah satu pasangan tentang rumah tangganya. Kondisi ini tidak bisa diselesaikan jika korban kekerasan tidak bicara.
Dengan adanya konseling pernikahan, maka memungkinkan pasangan memiliki motivasi untuk menyelesaikan masalah mereka serta mencari jalan keluar perspektif baru. Konseling pernikahan juga mengajarkan cara-cara baru untuk mengenali dan menyelesaikan konflik rumah tangga.
Dengan melakukan konseling pernikahan maka akan menjadi salah satu sarana komunikasi yang mungkin telah mengikis keharmonisan rumah tangga. Biasanya hal ini terjadi saat kedua pasangan sudah tidak menemukan lagi rasa percaya satu sama lain. Hal ini terjadi lantaran kejadian ini berperan sebagai posisi netral untuk membantu pasangan mengatasi masalah yang sulit atau untuk menghindari hal-hal yang berpotensi menuju perceraian.
Umumnya, tidak ada yang tahu tentang apa yang akan terjadi di akhir sesi pasca dilakukan konseling pernikahan. Kamu dan pasanganlah yang memutuskan segala tindakan untuk kebaikan rumah tangga. Segala sesuatu yang terjadi, konselor hanya sebagai alat bantu serta memfasilitasi semua usaha yang kamu dan pasangan tunjukkan.
Oleh karena itu, tujuan konseling pernikahan adalah untuk mengambil tanggung jawab pada tiap bagian dalam masalah, untuk menerima kesalahan masing-masing serta memberikan motivasi untuk memperbaiki hubungan.