© Shutterstock.com/g/imtmphoto
Membangun hubungan romantis seharusnya bisa menjadi tempat bertumbuhnya dirimu dan pasangan. Agar dapat seperti itu, kamu perlu menetapkan batasan yang sehat dalam hubungan.
Namun, apabila kamu terlanjur berada dalam hubungan yang tidak sehat, kamu tetap bisa mencari bantuan kok. Ya, kamu pasti ada kalanya merasa terganggu dengan pasangan yang sering mengecek ponselmu.
"Aku juga mau banget buat memilik waktu sendiri tanpa pasangan!".
Dalam hubungan dengan pasangan, kita tentu saja bisa membangun healthy boundaries atau batasan yang sehat. Ini merupakan batasan yang sengaja ditetapkan antara kamu dan orang lain, untk memastikan masing-masing dapat stabl secara mental dan emosional.
Pada kehidupan sehari-hari, kita melihat berbagai batas ecara fisiik. Sebagai permisalan seperti pagar di rumah, pembaas jalan, atau pembatas antar ruangan. Sedangkan, dalam batasan hubungan mungkn saja emmang tak terlihat secara fisik seperti yang tadi telah dsebutkan, amun lebh kepada 'batasan natural'.
Lalu, seperti apa batasan yang sehat dalam hubungan? Mengapa perlu ada batasan emosional dengan pasangan?
“ Bukannya kita harus selalu terbuka dan bersedia melakukan apapun untuk pasangan?” Tentu tidak, Diazens! Pastinya ada hal yang kita bersedia untuk lakukan dan yang tidak. Namun hanya karena orang tersebut pasangan kita, bukan berarti kita harus mengorbankan diri untuknya terus-menerus.
Jadi, jangan marah jika pasangan tidak membalas pesan kita setiap jam, atau bila mereka menolak untuk diajak kettemuan. Jika kita ingin memiliki hubungan yang sehat, batasan emosional diperlukan agar hal-hal yang kita lakukan benar berasal dari keinginan dalam diri sendiri untuk kebahagiaan bersama tanpa pamrih.
Batasan emosional yang sehat dalam hubungan dengan pasangan memungkinkan kita untuk merasa nyaman satu sama lain dan mengembangkan harga diri yang baik. Apabila dikomunikasikan dengan baik dan ditepati oleh kedua belah pihak, batasan emosional bisa membuat hubungan lebih kuat, lho!
Berikut adalah upaya untuk menciptakan batasan emosional dengan pasangan mengutip dari Get-kalm.com, Jumat (18/6/2021).
Sampaikanlah kepada pasangan mengenai perasaan atau pikiranmu terhadap suatu hal secara jujur dan sopan. Misalnya, “ Aku akan senang apabila kamu mengabarkan aku bila kamu sudah sampai rumah,” atau “ Aku lebih senang istirahat sebelum jam 10 malam, jadi aku akan balas pesanmu besoknya, ya.” Ajak pasangan untuk mengkomunikasikan batasan emosional yang ingin ia terapkan juga.
Kesalahpahaman dapat muncul jika kamu berpikir bahwa pasanganmu merasakan perasaan tertentu di saat kamu tidak mengetahuinya dengan betul. Tanyakanlah kepada pasanganmu mengenai perasaannya apabila kamu tidak yakin, meskipun kamu merasa bahwa kamu sudah mengenalnya dengan baik.
Jika kamu telah menyampaikan batasan emosional yang ingin kamu tegakkan, maka terapkanlah sesuai dengan yang kamu ucapkan. Jangan longgarkan batasanmu kecuali dengan pertimbangan-pertimbangan dan alasan spesial.
Jika kamu merasakan perasaan yang tidak sesuai dengan yang kamu inginkan, maka jangan langsung menyalahkan pasanganmu. Cobalah ambil waktu untuk mengintrospeksi diri, apakah mungkin kamu juga ikut berperan dalam timbulnya masalah ini? Apakah ada kesalahpahaman dari pihakmu?
Jelaskanlah, “ Aku sayang kamu, tapi aku tidak mau berbohong kepada orang tuaku untuk bertemu denganmu.” Jangan langsung marah atau bersikap dingin kepada pasanganmu apabila misalnya ada kesalahpahaman. Cobalah untuk bicarakan baik-baik untuk menyelesaikan masalah yang kalian alami dan tegaskan lagi batasan emosionalmu.
Menciptakan batasan emosional dengan pasangan tidak selalu mudah. Namun batasan emosional merupakan salah satu cara untuk menunjukkan bahwa kamu saling menghormati satu sama lain.
Batasan emosional juga merupakan wujud mengapresiasi bahwa pasangan kita merupakan seorang individual utuh yang memiliki keinginan dan kebutuhannya tersendiri. Semoga menginspirasi ya!