© 2019 Https://www.diadona.id/immunizekansascoalition.org
Psikolog dan konselor pernikahan Adriana Soekandar Ginanjar mengatakan, bahwa belum semua orangtua sudah menerapkan pola asuh yang cukup baik untuk tumbuh kembang anak.
Hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor kehidupan yang dialami orang tua. Salah satunya adalah hubungan orang tua di masa lampau, bahkan ketika mereka masih kecil.
Lebih spesifik lagi tentang pola asuh yang melibatkan kekerasan, baik secara non verbal atau verbal. Apalagi ditambah dengan banyaknya konflik antar orang tua di depan anak.
" Seringkali hal ini tidak disadari dapat menimbulkan kecemasan dan trauma yang terdalam bagi sang anak," ujar Adriana, dikutip dari siaran resmi Tentang Anak, pada Rabu (26/01).
Menurut Adriana, manusia akan mengalami beberapa jenis trauma khusunya ketika berumah tangga.
Orangtua pun harus mengetahui jenis trauma ini agar ke depannya emosi pada trauma dapat diproses dengan baik.
Dalam rumah tangga setidaknya ada tiga jenis trauma, yakni traum akut, trauma kronis, dan trauma kompleks. Berikut penjelasan detailnya.
Trauma akut, jenis ini dapat terjadi sekali secara intens. Misalnya ketika adanya perceraian, bencana alam, pelecehan seksual saat masih kecil.
Trauma kronis, trauma ini terjadi berulang kali serta memiliki jangka waktu yang panjang. Misalnya ketika mendapat kekerasan dari orang tua atau menjadi korban perundungan.
Trauma kompleks, merupakan trauma yang terdiri dari kejadian-kejadian traumatis yang berbeda.
Adriana menjelaskan jika tidak diperbaiki, maka trauma ini dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari orang tua. Apalagi potensi mempengaruhi pola asuh ke anak pun cukup besar.
Ada 5 tindakan yang dapat ditempuh untuk menghindarkan anak dari trauma rumah tangga:
1. Mengenal anak lebih baik, keterbukaan pada anak dapat membuka kelancaran komunikasi dengan orang tua.
2. Hormati anak, orangtua pun harus menghormati anak. Caranya ialah dengan menghargai keputusan anak atau tidak terlalu sering menuntut anak.
3. Ajarkan anak bersuara dan berpendapat, tindakan ini dimaksudkan berpendapat di semua kondisi. Dapat dimulai dari hal-hal kecil dalam keseharian.
4. Orang tua menjadi detektif, untuk yang satu ini artinya orangtua harus terus mencari tahu keinginan anak.
5. Mindful parenting, orang tua harus mampu mengelola emosinya agar dapat membuahkan perilaku yang baik pada anak.