© 2019 Https://www.diadona.id / Psychology Today
Seringkali para calon pasangan pengantin lebih sibuk mempersiapkan pesta pernikahannya daripada mempersiapkan mental untuk proses pernikahan yang akan mereka jalani. Maka tak heran jika banyak pengantin baru 'shock' ketika menghadapi kehidupan pernikahannya yang akan berbeda dengan ketika masih pacaran. Hal ini akan menimbulkan berbagai konflik pernikahan yang bisa saja berakibat pada pernikahan yang tidak bahagia.
Saat sudah menikah, banyak hal yang akan berubah. Mulai dari sikap pasangan ataupun dari pihak keluarganya. Cobaan seperti itu jika tidak diatasi dengan baik akan menjadi hambatan dalam membangun rumah tangga yang bahagia. Oleh karena itu, penting bagi calon pengantin atau pengantin baru untuk mengantisipasi dan tahu cara mengatasinya. Dilansir dari theasianparent (30/12), inilah beberapa cobaan yang sering terjadi pada awal pernikahan.
Banyak penyebab dari adanya ketidak puasan dalam berhubungan intim. Penyebabnya antara lain adalah kurangnya pengetahuan akan hubungan seksual, kurang memahami apa yang diinginkan pasangan, ataupun ekspektasi yang terlalu tinggi. oleh karena itu setiap pasangan wajib memiliki pengetahuan seputar seks dan bisa mengimplikasikannya ke pasangan. Jangan lupa untuk tetap berkomunikasi dengan pasangan agar mengerti apa yang diinginkan oleh satu sama lain.
Kondisi pasangan yang seolah berubah setelah menikah, menjadi masalah yang sering dihadapi awal pernikahan. Dengan tinggal seatap, kita akan mengetahui kebiasaan-kebiasaan pasangan yang belum kita ketahui saat masih pacaran. Kebiasaan pasangan yang baru kita ketahui ini kadang tak sesuai dengan ekspektasi.
Kita hidup di lingkungan sosial yang dimana dipenuhi oleh orang-orang lain yang mengenal maupun tidak mengenal kita dengan baik. Tak jarang kita mendengar perkataan orang lain tentang kita yang mengarah ke hal-hal negatif. Hal ini tak jarang membuat kita emosi dan sakit hati. Tak perlu memusingkan dan mendengarkan perkataaan orang lain yang negatif. Cukup yakini apa yang kita lakukan selama itu benar.
Di awal pernikahan, seringkali keluarga ikut turun tangan meskipun tidak diperlukan. Meskipun sebuah pernikahan adalah tentang menyatunya kedua keluarga, bukan berarti keluarga bisa ikut campur dalam semua urusan rumah tangga kita. Oleh karena itu, beri mereka sedikit pengertian dengan halus agar tidak terjadi konflik yang tidak diinginkan.
Masalah finansial disebut-sebut sebagai penyebab perceraian terbanyak yang terjadi di Indonesia. Masalah finansial yang umum terjadi meliputi masalah pemenuhan kebutuhan ekonomi keluarga ataupun tanggung jawab dari siapa yang menjadi tulang punggung keluarga. Agar terhindar dari masalah ini, padangan harus saling terbuka dalam masalah finansial keluarga, seperti penghasilan yang didapat serta pinjaman yang ada.
Itu tadi beberapa masalah pada awal pernikahan yang sering terjadi. Apapun masalahnya, pasangan harus saling berkomunikasi dengan baik agar masalah dapat terselesaikan dengan baik.