© Body Language Center
Kamu punya pasangan yang tetap suka merayu sana-sini seolah-olah masih sendiri? Kesal adalah reaksi yang wajar. Masalahnya, batas kewajaran dari kegenitannya itu yang sulit untuk dilihat. Kamu nggak tau apakah dia merayu untuk bercanda saja atau memang sengaja menebar umpan. Asumsi yang ada di kepalamu itulah akhirnya yang berpotensi mengundang konflik dalam hubungan.
Untuk menyikapinya secara lebih dewasa, pertama-tama kamu perlu melihat gambaran utuhnya terlebih dahulu, bagaimana kah konteks rayuan yang dilontarkannya? Hal itu sebenarnya bisa kamu putuskan berdasarkan kesepakatan dalam hubungan yang kalian buat sebelumnya. Ada kemungkinan pasanganmu sebenarnya hanya berbuat baik ke orang, namun kamu memandangnya sebagai bentuk rayuan.
"Saya mengetahui beberapa kasus di mana muncul kebingungan dalam membedakan mana perbuatan baik, mana rayuan. Sebelum berasumsi, penting untuk kamu memastikan hal tersebut apakah murni sikap pasangan yang memang genit atau perbuatan baik yang kamu pandang negatif karena ketidak percaya dirianmu?" ujar psikolog dan pakar relationship, Jennifer B. Rhodes.
Faktor kepercayaan diri memang berpengaruh terhadap asumsimu. Kalau kamu punya kecenderungan untuk menjadi cemas dan takut ditinggalkan, itu adalah kecenderungan yang muncul atas ketidak percaya dirianmu. Akhirnya, kamu selalu merasa keramahan pasanganmu adalah suatu bentuk kegenitan.
"Kamu harus bisa kembali berpikir secara jernih dan berusaha melihat dengan hati. Kecemasanmu seharusnya nggak jadi alasan untuk kamu berpikiran buruk tentang pasangan," jelas Rhodes.
Meski begitu, kalau memang sudah merasa terlalu mengganggu, kamu wajib untuk menyampaikannya langsung ke pasangan secara langsung. Biarkan dia tau tentang apa yang kamu cemaskan, siapa tahu semuanya menjadi lebih jelas dan kamu mendapat jawaban yang menenangkan.
"Tiap hubungan memang punya budaya yang berbeda-beda, tapi tetaplah penting untuk menyampaikan ketidak nyamananmu terhadap pasangan. Ungkapkan kalau kamu merasa nggak nyaman dengan sifat genitnya. Kalau dia nggak menganggap itu sebagai hal serius, bisa jadi itu adalah pertanda buruk," ucap Rhodes.
Rhodes menjelaskan lagi bahwa ada kemungkinan pasanganmu nggak sadar kalau sifat dan perilakunya itu mengganggumu. Kekhawatiranmu adalah faktor yang bisa mengganggu stabilitas hubungan, oleh karenana itu, mengabaikannya bukanlah hal yang baik.
Meskipun awalnya sulit, tapi memulai percakapan tentang sifat genit pasanganmu adalah suatu keharusan. Kamu akan bisa memastikan apakah kalian masih ada di jalur yang tepat sebagai pasangan.