© Netflix/What's Wrong With Secretary Kim
Berciuman memang jadi salah satu hal yang dilakukan dengan pasangan. Nggak cuma karena hasrat seksual, berciuman juga memiliki dampak positif.
Ketika berciuman, tubuh akan menghasilkan hormon dopamin yang mana merupakan hormon yang membuat kita merasa bahagia dan melepaskan rasa stres.
Menurut penelitian yang dilakukan Lafayette College, berciuman setidaknya selama 20 detik akan membuat seseorang terhindar dari stres dan menjadi bahagia.
Namun ada beberapa hal unik yang dilakukan ketika berciuman, salah satunya adalah reflek menutup mata ketika berciuman.
Dilansir dari berbagai sumber, ternyata para peneliti juga mempertanyakan hal ini lho. Kira-kira apa saja ya alasannya?
Menutup mata saat berciuman dilakukan untuk mengurangi tekanan emosional yang kuat. Karena kita berciuman tentu kita meluapkan perasan kita dalam tindakan, yaitu berciuman.
Dilansir dari Journal of Experimental Psychology, ketika menutup mata, Indra peraba akan jadi lebih peka dan bekerja lebih maksimal. Sehingga dapat menghasilkan sensasi yang lebih.
Karena ketika mata terbuka, otak akan jadi lebih fokus untuk menerima segala informasi yang ditangkap oleh penglihatan mata. Misalnya seperti wajah pasangan yang terlalu dekat, atau reaksi pasangan saat sedang berciuman.
Selain itu menurut psikologi, menutup mata menandakan kita sedang merasa aman dan nyaman. Sehingga menutup mata menandakan adanya keintiman antara kita dan pasangan.
Nah jadi berciuman dengan menutup mata memiliki banyak makna dan penyebab ya, karena itu lah kita langsung reflek menutup mata.