© Pexels.com/@hoangchuong
"Hey lagi apa?"
"Sibuk ya?"
"Jalan yuk, gabut nih"
"Kok nggak di bales sih?"
Pasti pertanyaan-pertanyaan di atas sering kali ditunjukkan kepada gebetanmu, iya nggak? Jelas iya dong, karena siapa pun pasti ingin komunikasi dengan orang yang di sayang dapat berjalan lancar.
Tapi, melansir dari laman Elitedaily.com, Erica Gordon, yang merupakan seorang pakar kencan dan pendiri The Babe Report dari Kanada, menyampaikan bahwa kalau berlebihan kirim pesan ke pasangan ternyata bisa menjadikan hubungannta tak berjalan dengan lancar.
Erica menjelaskan kalau kirim pesan ke pasangan secara berlebihan di pagi, siang, sore dan malam hari bahkan setiap waktu menunjukkan hubungan yang tak sehat. Karena berlebihan mencari tahu kabar pasangan menunjukkan seseorang tidak memiliki kepercayaan penuh ke pasangan.
Hal ini juga membuat hari-hari seseorang terlihat kurang mengesankan, kurang mandiri dan produktif. Khawatir dan cinta ke pasangan adalah hal wajar. Namun jika kekhawatiran dan rasa cinta ini berlebihan, ini justru membahayakan hubungan.
Tak hanya itu saja, Erica juga mengatakan, " Berkirim pesan setiap hari secara berlebihan menjadi pertanda ada ketergantungan seseorang dalam hubungannya. Kirim pesan setiap hari menandakan seseorang kurang percaya ke pasangan. Ini juga akan membuatnya rentan putus karena pasangan bisa merasa bosan dan terkekang. Jika akhirnya keduanya putus cinta, hidup keduanya tentu akan lebih menyedihkan. Bayangkan, keduanya akan merasa benar-benar kesepian."
Hal ini juga diungkapkan oleh sebuah penelitian yang dimuat dalam Journal of Couple & Relationship Therapy.
Menurut hasil penelitian tersebut, terlalu sering mengirim pesan atau chat ke pasangan akan makin memperbesar risiko putus. Sebab, pasangan bisa jadi lebih nyaman jika lebih sering bertemu atau face-to-face. Selain itu, laporan dari hasil penelitian itu juga menyebutkan bahwa mengirim pesan teks berpengaruh terhadap kepuasan dalam menjalani hubungan cinta.
Jadi, kalau kamu memaksa untuk terus nge-chat dan jarang bertemu, ini membuat pria merasa tidak diinginkan dan membuatnya mundur teratur. Pesan teks pun seringkali mengandung risiko salah cara baca dan penyampaian. Karena itu, membatasi chat sewajarnya adalah hal yang baik.