© Shutterstock
Halo, Dokter Dona. Perkenalkan, saya Rika. Saya mau menceritakan masalah asmara saya dengan pasangan. Bukan seputar keretakan hubungan atau adanya sosok idaman lain, tapi ini justru sebaliknya.
Saya punya masalah mengenai ketergantungan kepada pasangan, dok. Dalam artian setiap tidak ketemu rasanya candu. Saya nggak tahu hal ini baik atau buruk, tapi lama-lama saya jadi kerepotan mengendalikan perasaan saya ini, dok.
Sekiranya Dokter Dona bisa memberikan pandangan. Terima kasih atas kesempatannya dan mohon bantuan ya, dok.
Hai, Rika. Salam kenal dari Dokter Dona.
Permasalahanmu ini adalah hal yang baru untuk Dokter Dona. Biasanya yang datang ke sini untuk curhat masalah asmara selalu nggak jauh-jauh dari kisah patah hati, tapi keluh-kesahmu ini justru sebaliknya. Dokter Dona kira kisah kecanduan sama pasangan gini cuma ada di dalam lagu 'Candu Asmara' punya Marcell.
Hehe, bercanda Rika. Jangan marah ya.
Sekarang kita masuk ke bagian seriusnya. Ehm ehm.
Punya rasa tergantung ke pasangan pada kadar tertentu sebenarnya normal-normal saja, karena hal ini bisa jadi pertanda kalau kamu benar-benar sayang sama dia dan dia benar-benar bisa diandalkan. Lagipula, ketergantungan itu juga muncul sebagai wujud dorongan rasa cinta.
Namun, seperti kata pepatah Timbuktu kuno, segala sesuatu yang berlebihan itu nggak baik. Dalam taraf yang cukup parah, ketergantungan ini bisa berubah menjadi obses yang memunculkan kondisi gangguan psikologis lho. Rika tergolong beruntung karena bisa mendeteksi kecanduannya sendiri, sehingga hal tersebut bisa dikendalikan perlahan-lahan.
Ada banyak cara untuk menekan ketergantungan kita pada pasangan, salah satunya dengan coba memperjelas fokus dalam hidup kita sehari-hari, dalam artian hal-hal yang beririsan langsung dengan pencapaian pribadi kita. Pencapaian di lingkup keluarga, pendidikan, atau pekerjaan. Bukankah hal-hal ini juga penting untuk kita capai?
Menyebut pencapaian pribadi sebagai hal penting tentu bukan serta-merta menegasikan posisi pasangan sebagai sosok yang juga penting. Hal ini lebih dimaksudkan agar kamu juga nggak lupa dengan diri sendiri. Jangan sampai kamu terjebak dalam ketergantunganmu pada pasangan sampai-sampai lupa untuk memperhatikan hal-hal yang berkenaan dengan dirimu secara langsung.
Idealnya, perhatianmu pada diri sendiri akan jadi cermin untuk perhatianmu pada orang lain, termasuk pasangan. Semakin kamu memperhatikan diri, pasti dorongan untuk memperhatikan pasangan dengan lebih tepat juga akan muncul.
Rika nggak perlu merasa bersalah kalau harus meninggalkan pasangan untuk kepentingan pribadimu, mulai dari yang wajib seperti pendidikan dan pekerjaan sampai yang rekreatif seperti melakukan hobi dan bertemu teman-teman. Semua hal bisa dikomunikasikan kok.
Kamu bisa mendiskusikan masalah ini dengan pasangan untuk menyepakati batasan-batasan, kapan waktu untuk diri sendiri dan kapan untuk pasangan. Pembagian porsi bisa dilakukan dengan menjadikan pagi sampai sore sebagai waktu beraktivitas dan malam hari untuk berkomunikasi dengan pasangan. Pertemuan fisik memang nggak tergantikan, tapi kita bisa menyiasatinya dengan chat, telepon, atau panggilan video kan biar tetap merasa dekat?
Keuntungan lain dari pembagian waktu seperti di atas adalah, kamu dan pasangan jadi punya lebih banyak cerita dalam sehari yang bisa dibagikan karena aktivitas yang lebih padat. Jadi, walaupun seolah memberi jarak dan nggak terlalu dekat, nyatanya komunikasimu bersama pasangan justru jadi lebih intens.
Punya sosok yang bisa kita andalkan dalam diri pasangan memang menyenangkan, tapi kita juga tetap harus bisa menjadi sosok yang independen. Tetap perkaya diri dengan pengalaman dan kemampuan, niscaya hal tersebut juga akan membawa dampak positif untuk hubunganmu bersama pasangan. Oke?
Sekian jawaban dari Dokter Dona, semoga bisa membantu Rika untuk meredakan kecanduan. Sehat dan langgeng selalu bersama pasangan ya!
Jika kalian memiliki masalah asmara, percintaan, keluarga, dan lain sebagainya silakan kirimkan email ke [email protected]. Dokter Dona akan membantu kamu memberikan jawaban dan mungkin bisa menjadi solusi untuk masalah kamu. Rahasia terjamin!
Langsung aja isi form konsultasi di link berikut ini https://bit.ly/dokterdona.
Kami tunggu konsultasi dari kamu, ya!