© Shutterstock.com/id/g/ivory27
Pasangan muda atau pasangan yang baru menikah biasanya gencar banget melakukan hubungan seksual. Namun, pernah nggak sih kamu berpikir mengenai aman atau tidaknya melakukan hubungan seksual dalam frekuensi yang cukup sering?
Sebuah penelitian yang dimuat dalam Archives of Sexual Behaviors di tahun 2017 menemukan fakta bahwa rata-rata orang dewasa melakukan hubungan seksual setidaknya sekali dalam seminggu.
Rebecca C. Brightman, MD, asisten profesor klinis obstetrik, ginekologi, dan reproduksi di The Icahn School of Medicine di Mount Sinai Health System, New York City, mengemukakan bahwa seberapa sering sesi bercinta sebenarnya nggak masalah, asalkan tetap terasa nyaman dan nggak menyakitkan.
Meski demikian, kamu tetap perlu mengetahui tanda-tanda jika kamu dan pasangan telah melakukan hubungan seksual yang terlalu sering.
Melansir dari Health, berhubungan seksual terlalu sering bisa menimbulkan pembengkakan pada vagina dan labia perempuan. Intensnya rangsangan seksual, membuat vagina dan labia menjadi penuh dengan darah, sehingga menimbulkan pembengkakan bahkan rasa sakit berlebihan saat berhubungan seksual.
Menurut Sherry A. Ross, dokter obgyn dan ahli kesehatan wanita di Santa Monica, California, durasi seks yang terlalu lama juga bisa membuat pelumas alami vagina mengering, sehingga akan terasa nyeri saat terjadi gesekan. Apalagi jika tidak dilakukan foreplay, maka vagina akan kering dan terasa menyakitkan saat penetrasi.
Jika kamu mengalami hal ini, yang perlu dilakukan yakni berhenti dulu sampai merasa baikan. Apabila terjadi pembengkakan maka bisa dikompres dengan es untuk mengurangi rasa nyeri, sedangkan jika lecet bisa menggunakan aquaphor atau yang sejenis untuk menenangkan area yang lecet.
Sama seperti pada wanita, bercinta terlalu sering juga memberi dampak secara fisik pada tubuh pria. Penis bisa mengalami nyeri, bengkak, lecet, bahkan susah buang air kecil jika terlalu sering dipakai bercinta.
Ukuran penis memberi pengaruh besar terhadap kondisi vagina. Jika ukurannya terlalu besar dan tebal, vagina akan mengalami peregangan yang menyakitkan, tidak nyaman, bahkan bisa mengalami robek.
Jika muncul kondisi-kondisi seperti keputihan tidak normal, pendarahan tidak biasa, robekan, nyeri pada vulva atau saat buang air kecil, ada baiknya untuk segera memeriksakan ke dokter. Tentunya, kamu dan pasangan harus peka dengan kondisi masing-masing agar tidak membahayakan satu sama lain.
Pada dasarnya, intensitas bercinta yang sering itu tidak membahayakan asal ada pelumasan yang tepat dan jeda konsensual yang tepat. Namun, tetap perlu komunikasi dan diskusi bersama jika timbul rasa tidak nyaman. Beristirahatlah 1-2 hari, supaya sesi bercinta selanjutnya bisa tetap terasa menyenangkan dan memuaskan.
Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah