© Shutterstock.com/g/newafrica
Dalam menjalin biduk rumah tangga, dibutuhkan peran kedua belah pihak, baik itu dari suami maupun istri. Hal paling simple seperti melakukan pekerjaan rumah juga membutuhkan peran suami dan istri lho.
Namun, sering kali suami malas melakukannya. Mereka selalu mengandalkan istri dalam urusan rumah, seperti bersih-bersih ataupun masak.
Tentu saja hal ini sering bikin istri kesal. Dikutip dari Your Tango, berikut ini adalah beberapa alasan mengapa suami malas bantuin istri dalam mengerjakan tugas rumahan.
Mungkin banyak suami yang meyakini hal ini, bahwa pekerjaan rumah merupakan tanggung jawab istri. Stereotip ataupun stigma seperti inimasih ada di zaman sekarang karena mengakar dari dulu. Suami tugasnya mencari uang dan istri tugasnya adalah pekerjaan rumahan.
Dalam mengatasi hal ini, istri bisa mengajak suami untuk berdiskusi bagaimana melihat hubungan orang tua masing-masing. Seperti disebutkan sebelumnya, kalau stigma tersebut mengakar turun-temurun. Diskusi bisa menjadi cara mudah yang bisa diambil untuk mengatasinya.
Mungkin awalnya suami memiliki niat yang besar untuk membantu pasangannya tersebut melakukan berbagai pekerjaan rumah. Namun, mungkin karena hasilnyaa gak bagus, maka istri pun menghujani suami dengan kritikan dan menyakiti hatinya.
Hal ini pun membuat suami jadi malas untuk membantu istri. Dan, sering kali istri tidak sadar bahwa kritikannya tersebut menyakiti hati suami.
Daripada memberi suami kritikan atas bantuan yang ia berikan, lebih baik ucapkan " terima kasih" . Dengan kata ajaib tersebut, suami pun merasa bantuannya akan sangat berguna.
Tugas rumahan memang banyak macamnya. Mungkin suami sedang memikirkan pekerjaan rumah yang memamng bukan tugasmu.
Seperti contoh servis mobil, bayar tagihan listrik, dan sebagainya. Beberes rumah, memasak mungkin ia anggap remeh atau kecil hingga tidak sampai ia pikirkan.
Ajak suami diskusi dan katakan bahwa hal-hal yang kecil dan remeh juga penting untuk dilakukan. Bagaiaman kalau rumah terlihat kotor ataupun tidak ada makanan di atas meja, dengan begini suami pun juga akan ikut memikirkannya.
Suami juga bisa berasumsi kalau berbagai tugas rumahan yang dilakukan istri tidak perlu bantuan suami. Inisiatif pun muncul di kepala suami kalau istri bisa menyelesaikan tugas tersebut semuanya.
Padahal, istri tentu saja tidak ada niat seperti itu. Tentu saja istri butuh bantuan dan akan sangat senang jika suami membantunya.
Jika sudah begini, istri bisa membuat jadwal kapan menyelesaikan tugas tertentu, jangan setiap hari melakukannya. Contohnya seperti memasak, mungkin kistri bisa mengambil hari biasa sedangkan suami akan masak di weekend.
Sejujurnya, banyak kok suami di luar sana tidak tahu bagaiaman menyelesaikan pekerjaan atau tugas rumah. Maka dari itu, mereka jadi terlihat tidak membantu ataupun di mata sang istri jadi tampak malas. Padahal, ya emang mereka gak tahu aja.
Kalau sudah begini, istri pun juga harus mau untuk mengajari suami bagaimana mengerjakan tugas tersebut. Seperti ngepel lantai ataupun masak tempe sekalipun.
Atau mungkin, suami emang males bantuin aja nih moms. Kalau sudah gini, ya tinggal gak usah dimasakin aja moms hehehe.