© Shutterstock.com/sippakorn
Sering kali ketika mereka yang jomblo sedang kumpul dengan keluarga besar, kebanyakan bakal ditanya tentang urusan pernikahan, baik itu ditanya mana jodohnya ataupun kapan bakal nikah. Ternyata, yang bisa menuntut menikah itu gak cuma keluarga lho, tapi juga masyarakat.
Menurut survei yang dilakukan oleh Lunch Actually, dating agency pertama dan terbesar di Asia, mereka menemukan 31 persen orang Indonesia mendapatkan tuntutan menikah dari lingkungan atau masyarakat. Sedangkan, tuntutan dari keluarga "hanya" 29 persen. Mereka mensurvei 640 cewek maupun cowok jomblo.
Menurut data tersebut, tuntutan menikah dari lingkungan justru lebih banyak dari keluarga. Tuntutan menikah itupun sering kali ditanyakan pada kaum Hawa.
Dikutip dari berbagai sumber, berikut ini adalah enam jawaban yang bisa kamu berikan ketika sering ditanya kapan menikah.
Membangun karir memang tidak bisa setengah hati atauoun ditunda. Hal ini pun bisa menjadi jawaban kamu ketika ditanya kapan menikah oleh orang-orang di sekitarmu.
" Aku masih fokus membangun karier. Jadi, nanti kalau sudah menikah jadi bisa lebih settle," jawaban seperti ini bisa kamu berikan kepada mereka yang menanyakannya. Selain itu, kamu juga jadi lebih dipandang sebagai seseorqang yang perhatian dan sayang pada keluarga.
Pernikahan memang bukanlah hal yang patut diremehkan ataupun disepelekan. Baik itu pasangannya, ataupun kapan waktu menikah, tidak bisa dipandang sebelah mata. Maka dari itu, jangan pernah mempermainkan pernikahan.
" Pernikahan bukanlah sebuah lomba, jadi gak perlu cepet-cepetan," jawaban seperti ini bisa kamu ungkapkan ketika ditanya kapan nyusul untuk menikah.
Tentu saja kamu butuh pasangan dalam menikah. Tapi, tentu saja pasangan ataupun jodoh gak bisa sembarangan dipilih. Sering kali para jomblo yang belum punya pasangan memiliki kesulitan dalam kecocokan.
" Belum ketemu jodohnya nih hehehe," walaupun terdengar simple, jawaban seperti ini bisa kamu ucapkan kepada mereka yang menanyakannya.
Sering kali umur menjadi standar seseorang dalam menikah. Karena jika dianggap terlalu tua, maka sudah terlambat untuk menikah. Padahal, usia tidak bisa jadi patokan dalam menjalin hubungan rumah tangga lho.
" Yaelah baru umur segini, masih muda banget nih. Masih panjang petualangan cintaku," jawaban semacam ini bisa kamu berikan kepada mereka yang menganggap kalau kamu sudah terlambat menikah.
Tentunya semua orang ingin hidup bahagia dan memiliki keluarga sendiri. Kamu juga bisa dengan menunjukkan bahwa kamu juga ingin menikah.
" Iya nih belum dapet-dapet jodohnya, doain aja deh ya," Jawaban seperti ini bisa kamu ucapkan. Siapa tahu kamu didoakan beneran kan lebih baik nih.
Kamu kamu bisa merasa risih dan bad mood ketika ditanya kapan nikah. Maka dari itu, kamu bisa menjawabnya dengan candaan atau lelucon.
" Kapan nikah? Besok nih kayaknya, kalo gak hujan," atau " Nikah? Nunhggu ibukota pindah ke Kalimantan aja deh," atau " Aku bakal nikah kalu KUA-nya udah sepi, males antri bro." Jawaban-jawaban seperti itu memang terdengar sebagai lelucon dan juga membuat suasana lebih cair lagi.
Yang jelas, meladeni tuntutan-tuntutan menikah ini harus dihadapi dengan kepala dingin, santai, dan jangan negative thinking dulu gengs.