© 2022 Freepik.com/our-team
Dalam hubungan asmara salah satu kunci agar bisa langgeng antara pasangan harus saling memiliki kepercayaan. Ini bahkan penting, agar romansa hubunganmu terus berjalan dengan baik.
Namun, bila masalah kepercayaan dalam suatu hubungan didorong oleh paranoia atau pikiran yang menyabotase diri sendiri maka kamu perlu waspada. Hal ini tentu dapat merusak keberlangsungan hubungan jangka panjang.
Bukan tidak mungkin, jika dibiarkan begitu saja akan muncul ketakutan berlebih dalam sebuah hubungan. Di mana ciri-ciri ini disebut sebagai relationship paranoia.
Dilansir dari berbagai sumber, seorang psikolog klinis dan profesor di Yeshiva University, Sabrina Romanoff, PsyD mengatakan, seorang yang memiliki paranoia ditandai keyakinan yang tidak berdasar. Ia menganggap pasangannya melakukan hal yang berlawanan dari yang seharusnya secara terus-menerus.
Pelaku seakan merasakan ketakutan seperti ini terus menerus hingga menyebabkan ketidakpercayaan tanpa dasar yang jelas. Perilaku ini tentu saja akan mengganggu hubungan yang dimiliki.
Paranoia awlanya adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan gejala psikosis yang terjadi pada kondisi kesehatan mental seperti skizofrenia. Namun, definisi dari paranoia ini telah berevolusi untuk menjelaskan suatu kondisi kecemasan atau kekhawatiran yang dialami orang orang dalam situasi sehari-hari, dalam kasus ini adalah relationship paranoia.
Menurut Dr. Romanoff, banyak penyebab dari munculnya masalah paranoia dalam hubungan asmara, di antaranya:
1. Hubungan Masa Lalu
Jika seseroang terjebak pada hubungan masa lalu, biasanya dapat berdampak pada apakah mereka merasa paranoid dalam hubungan mereka saat ini. Karena paranoia sering kali berasal dari peristiwa kehidupan traumatis di masa lalu orang tersebut.
2. Tingkat Stres yang Tinggi
Secara khusus, orang dengan tingkat stres tinggi lebih mungkin mengalami pikiran paranoid. Terlebih, jika yang bersangkutan memiliki pengalaman traumatis yang menambah beban pikiran.
3. Kepercayaannya Pernah Dikhianati
Paranoia dapat berasal dari penyebab yang valid. Bisanya dalam hubungan, pernah mengalami hal yang menjadikan pasangan tidak -percaya.
Misal, pasangannya mungkin telah melanggar kepercayaan mereka, baik baru-baru ini atau di masa lalu. Bisa karena adanya perselingkuhan atau faktor lain seperti keuangan atau situasi sosial.
Jika demikian, pelaku akan mudah mengalami paranoia. Terutama, apabila pasangan memang pernah mengkhianati kepercayaan yang diberikan.
Rasa ketakutan yang berlebih hingga tidak ada lagi kepercayaan dari pasangan yang mengarah ke jenis relationship paranoia harus segera dicari jalan keluarnya. Sebab, bukan tidak mungkin, hal-hal semacam ini akan menjadikan satu sama lain merasa risih dan tidak nyaman.
Karena itu, setiap pasangan yang muncul tanda-tanda relationship paranoia harus segera memahami penyebabnya. Kemudian, lakukan pula identifikasi pemicu utama adanya tindakan itu dari pasanganmu.
Sehingga, kamu dan pasangan juga perlu untu saling berbagi perasaan satu sama lain. Hal ini penting, agar kamu dan pasangan lebih terbuka akan segala hal.
Dengan begitu, maka kamu dan pasangan bisa kembali membangun kepercayaan untuk saling berkomitmen. Cari kegiatan lain bersama pasangan agar memiliki waktu yang lebih banyak juga bisa menjadi salah satu cara menghindari relationship paranoia, lho!