© 2024 Shutterstock.com/dodotone
Beragam upaya seringkali dilakukan pasangan suami istri untuk menjaga pernikahannya tetap awet dan langgeng sampai masa tua. Namun tahu nggak sih, ternyata perbedaan usia punya pengaruh penting terhadap keharmonisan pernikahan?
Mengutip dari theatlantic.com, pasangan suami istri yang seumuran ternyata memiliki risiko perceraian yang lebih kecil. Penelitian bahkan menyebut bahwa pernikahan semacam ini biasanya akan mampu bertahan dalam jangka waktu yang lama.
Randy Olson, seorang ilmuwan data menyebut bahwa semakin sedikit selisih usia pasangan yang menikah, maka semakin kecil kemungkinan perceraian yang ditimbulkan. Pasangan dengan selisih usia 1 tahun memiliki risiko perceraian 3 persen lebih besar daripada pasangan seumuran.
Peningkatan risiko perceraian sesuai dengan makin besarnya rentang usia antara suami istri. Pasangan beda usia 5 tahun memiliki risiko perceraian sebesar 18 persen, sedangkan pasangan dengan beda usia 10 tahun memiliki kemungkinan perceraian sebesar 39 persen.
Rupanya hal ini turut dipengaruhi oleh perbedaan latar belakang budaya. Pasangan yang hidup dalam generasi berbeda, cenderung memiliki latar belakang budaya yang berbeda pula. Apabila kondisi perbedaan ini tidak bisa diatur dengan baik, maka risiko konflik dan perceraian pun akan semakin tinggi.
© 2024 shutterstock.com
Meskipun kelihatannya manis dan romantis banget, kamu juga perlu memikirkan beberapa hal sebelum memutuskan buat menikah dengan orang yang seumuran. Baik lebih tua, muda, atau seumuran, semuanya punya risiko masing-masing yang perlu kamu antisipasi.
Nantinya, kamu dan pasanganmu siap menghadapi semua permasalahan yang mungkin muncul dalam kehidupan rumah tangga kalian.
Karena seumuran, pola pikir yang dimiliki pasangan seumuran terkadang masih sama-sama belum matang dan belum kompleks. Selain itu, bisa jadi salah satu pihak bakal cenderung lebih dewasa dan punya pola pikir yang lebih dominan dibandingkan pasangannya.
Nah, perlu banget buat saling menghargai dan menghormati agar perbedaan pola pikir kalian nggak akan jadi konflik di masa depan.
© 2024 shutterstock.com/Rachata Teyparsit
Terkadang, ada beberapa kasus dari pasangan seumuran yang merasa kalau mereka mudah merasa jenuh. Ini bisa terjadi karena keduanya sudah merasa nyaman dengan berbagai kesamaan dan rutinitas yang biasa dilakukan dalam menghabiskan waktu berdua.
Seiring berjalannya waktu, hal ini bisa menghambat perkembangan keduanya, baik diri sendiri maupun hubungan yang sudah terjalin dan menimbulkan kejenuhan.
Pertengkaran bisa jadi salah satu risiko dari pasangan seumuran. Usia yang nggak jauh beda bisa membuat emosi yang kalian punya masih belum bisa terkontrol sepenuhnya. Selain itu, kalian juga masih sama-sama belajar dalam mengatur emosi agar nggak meluap-luap dan menyakiti satu sama lain.
Hal ini mungkin beda kalau memutuskan dengan pasangan lebih tua karena lebih dewasa dan lebih bisa mengendalikan emosinya.
© 2024 shutterstock.com/dodotone
Risiko pasangan seumuran berikutnya adalah sama-sama punya ego yang masih cukup besar. Baik suami maupun istri akan merasa kalau masing-masing punya sesuatu yang harus diprioritaskan dan terkadang bisa jadi berbeda. Kalau nggak dikomunikasikan dengan baik, konflik bisa muncul karena mempertahankan ego masing-masing dan nggak mau mengalah.
© 2024 shutterstock.com/Bangkok Click Studio
Ketika menikah dengan sosok yang seumuran, masalah yang akan dihadapi oleh masing-masing pihak bisa jadi sama. Misalnya, kamu dan pasanganmu masing-masing kesulitan untuk memilih untuk tetap bekerja atau lanjut ke jenjang pendidikan selanjutnya.
Sementara itu, dalam suatu hubungan perlu sosok yang bisa mendominasi dan membantu pasangannya dalam memberikan solusi dari masalah yang dihadapi.
Risiko pasangan seumuran selanjutnya adalah rawan ketertarikan dengan umur yang berbeda. Dapat terjadi kemungkinan salah satu dari pasangan seumuran akan menjadi tertarik pada sosok yang lebih tua atau lebih muda, yang bisa berpotensi sebagai penyebab selingkuh.
Salah satu dari kalian ingin tahu bagaimana rasanya menjalin hubungan dengan sosok lebih tua yang biasanya mendominasi, atau lebih muda yang biasanya lebih penurut.
© 2024 shutterstock.com/lingtsyr
Menghormati orang lain adalah salah satu yang penting, terutama di dalam hubungan pernikahan. Baik suami maupun istri harus sama-sama menghormati agar nggak menyakiti hati pasangannya.
Tetapi, pasangan seumuran terkadang lupa agar tetap menjaga sikap dan perbuatan mereka pada pasangan. Kalau nggak hati-hati, hal ini bisa jadi konflik yang nantinya akan muncul.
Namun tenang aja, bukan berarti kamu nggak boleh menikah dengan orang yang beda usia denganmu atau seumuran. Kamu bebas menikahi siapapun dari rentang usia manapun, yang terpenting jangan lupa mengusahakan agar pernikahan tetap harmonis ya!
Penulis : Olivia Lidya, Aimee Mayza Aulia