© Shutterstock.com/g/PanyaPiyaprakongsri
Sedari kecil, biasanya kita cenderung lebih dekat dengan salah satu orang tua. Biasanya, anak perempuan akan lebih dekat dengan ayahnya, sedangkan anak laki-laki lebih dekat dengan ibunya.
Kondisi yang disebut dengan istilah Oedipus Complex ini rupanya terus terbawa sampai masa dewasa, bahkan saat kita mulai mencari pasangan hidup. Tanpa disadari, kita akan mulai membandingkan pasangan dengan salah satu orang tua kita atau bisa juga dengan mulai mencari-cari kecocokan di antara keduanya.
Hal ini tentunya mengarah pada suatu pertanyaan, benarkah kita cenderung mencari pasangan yang mirip dengan orang tua kita? Tim psikolog dari University of St. Andrew's Skotlandia pun melakukan untuk mencari jawaban atas pertanyaan ini.
Ada 2 macam jawaban yang akhirnya memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut. Pada laki-laki, biasanya mereka cenderung memilih perempuan berdasarkan usia ibu mereka.
Pada perempuan yang lahir dari ibu yang berusia di atas 30 tahun, mereka cenderung menyukai laki-laki yang terlihat lebih dewasa. Sedangkan perempuan yang lahir dari ibu yang berusia di bawah 30 tahun, cenderung menyukai laki-laki yang terlihat lebih muda.
David Perrett, pemimpin penelitian tersebut menemukan fakta bahwa seseorang cenderung memilih pasangan yang memiliki kemiripan fisik dengan orang tuanya. Sebagian besar responden mengaku lebih tertarik dengan seseorang yang memiliki rambut dan warna mata yang serupa dengan orang tua mereka.
Ada 2 alasan mengapa kita cenderung tertarik dengan seseorang yang mirip dengan orang tua kita. Pertama, karena orang tua adalah sosok pertama yang kita percayai, sehingga wajar bagi kita untuk mencari pasangan yang juga bisa dipercayai seperti orang tua kita.
Kedua, karena kita sudah terbiasa mengenal ciri-ciri fisik orang tua kita. Maka secara tidak disadari, pola pikir kita mengarahkan kita untuk mencari pasangan dengan ciri-ciri yang serupa dengan orang tua.
Well, itu dia penjelasan kenapa kita cenderung mencari pasangan yang mirip dengan orang tua kita. Anyway, apakah kamu salah satunya yang berbuat demikian?
