© JTBC
Perselingkuhan itu sebenarnya bisa dihindari. Tapi terkadang ada banyak faktor yang melemahkan iman, sehingga perselingkuhan seolah terjadi begitu saja.
Bicara mengenai perselingkuhan, sebuah riset mengungkapkan bahwa penghasilan istri yang lebih tingi bisa menjadi pemicu perselingkuhan suami lho.
Mengutip dari businessinsider.com, sebuah riset yang dilakukan di Cornell University menyatakan bahwa, saat pria memiliki istri yang berpenghasilan lebih besar darinya, maka kemungkinannya untuk berselingkuh akan semakin besar.
Hal senada dibenarkan oleh Christian Munch, profesor sosiologi di University of Connecticut. Ketika ada perbedaan penghasilan yang cukup signifikan, maka kemungkinan adanya perselingkuhan pun menjadi cukup besar.
Hal tersebut umumnya terjadi manakala pria berada di pihak yang berpenghasilan rendah. Para pria yang berselingkuh ini mengaku bahwa mereka merasa tidak lagi memiliki 'kuasa' sebagai suami, akibat sang istri punya penghasilan lebih besar darinya.
Mereka merasa kekuatan dan sisi maskulinitasnya seolah direnggut karena kondisi finansial keluarga seolah ditanggung oleh pihak istri. Mereka juga merasa tidak bisa memenuhi kewajibannya sebagai pencari nafkah dalam keluarga.
Nicole Williams, pakar karier mengungkapkan bahwa pria semacam ini sebenarnya merasa terancam. Pada akhirnya, mereka yang merasa terancam ini akan memilih berselingkuh untuk membangun kembali citra maskulinitas dalam diri mereka.
Munch menekankan bahwa hal ini bukan berarti membuat wanita harus mengambil pekerjaan yang bergaji rendah agar suaminya tetap menjadi pencari nafkah utama. Wanita boleh saja memiliki karier yang bisa jadi lebih cemerlang dari suaminya, tapi hubungan itu harus tetap berlaku seimbang.
Sekalipun istri bergaji lebih besar, ia harus tetap menghormati suaminya. Demikian juga suami, ia harus tetap menghargai istrinya. Keterbukaan dan kompromi adalah hal yang patut diperhatikan dalam menjalani rumah tangga.