© Shutterstock.com/milatas
Dua insan yang berbeda tentu saja tidak ujuk-ujuk memulai sebuah hubungan. BUtuh banyak fase dalam memulai sebuah hubungan.
Salah satu fase dari sebelum menjalin hubungan percintaan yaitu talking stage. Talking stage merupakan istilah yang digunakan oleh Generasi Z dalam menggambarkan fase awal memulai sebuah hubungan.
Yuk kita cari tahu lebih dalam tentang talking stage.
Dikutip dari Kumparan, talking stage meruapakan fase awal di mana dua orang berbeda yang tertarik satu sama lain menjalin komunikasi. Komunikasi yang terjadi tidak harus secara langsung, lewat chat pun juga bisa.
Tidak sedikit yang menyebut jika talking stage merupakan fase PDKT. Banyak juga yang menganggap jika talking stage adalah fase yang paling menyebalkan.
Menurut Molly Burford dalam bukunya yang berjudul The Modern Dating Workbook: An Interactive Approach to Finding Your True Love (While Staying True to Yourself), mengatakan jika talking stage merupakan tahap di mana kamu dapat membangun atau meruntuhkan peluang asmara karena salah satu atau kedua pihak terlalu memikirkannya.
Jika sudah di fase talking stage, maka kamu memiliki beberapa pilihan yang dapat dilakukan. Di antaranya yaitu membiarkan keadaan mengalir dan tetap berjuang, mempercepatnya dengan langsung mengutarakan perasaan, atau mengungkapkannya di momen yang tepat.
Talking stage juga menjadi fase di mana kamu dan orang yang didekati meyakini perasaan masing-masing maupun diri sendiri. Tentu saja kita harus yakin dulu dengan perasaan diri sendiri sebelum memulai komitmen.
Maka dari itu, proses komunikasi yang terlain dalam talking stage menjadi cara seseorang mengenali perasaannya. Gak cuma itu, talking stage juga diperlukan untuk mengenali kriteria pasangan yang sedang dibutuhkan.
Tidak ada yang tahu seberapa lama talking stage akan berjalan dalam sebuah hubungan. So, Diazens, dijalani aja dulu ya.