©shutterstock.com/Hananeko_Studio
Tidak ada hubungan yang sempurna. Di dalam sebuah hubungan asmara, konflik adalah hal yang nggak bisa kita hindari. Nggak melihat seberapa cocok sebuah pasangan, mereka pasti pernah memiliki pemikiran dan perasaan berbeda yang memicu pertengkaran antara keduanya. Tapi, berantem nggak harus selalu diliputi oleh teriakan, kata-kata kasar dan tangisan loh, Diazens.
Pertengkaran dalam sebuah hubungan adalah hal wajar yang menunjukkan bahwa kalian masih ingin menyatukan pikiran. It’s a great thing! Bayangkan kalau kamu mau berpendapat tapi nggak bisa ngungkapinnya. Pasti nggak enak banget kan? Ini adalah salah satu pemicu silent treatment ke pasangan yang bikin hubungan kamu hancur berantakan.
Pasangan yang sehat akan mengakui perbedaan tersebut, saling bertanya dan memberikan ruang bagi masing-masing pasangan untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya demi kejelasan dan pemahaman. Tapi untuk pasangan yang nggak sehat, mereka bakalan mengejek, mencemooh, atau mengkritik perbedaan dan bersaing agar perpektif mereka memang dan menemukan cara biar mereka benar.
Namun, bukan berarti pertengkaran yang terjadi dalam jangka waktu yang panjang, penuh tekanan, dan ego baik untuk hubungan. Berantem semacam ini justru bisa menyebabkan konflik destruktif yang merusak mental kamu dan pasangan sebagai sepasang kekasih. Amit-amit deh!
Lalu, bagaimana cara berantem yang sehat tanpa menyakiti hati pasangan?
Menyelesaikan konflik antar pasangan secara sehat bisa diawali dengan menurunkan ego. Ini akan membantu kamu mencerna penyebab konflik dan meresponnya dengan baik dan tenang.
Selanjutnya, berikut adalah beberapa tips yang bisa bantuin kamu untuk berantem secara sehat dengan pasangan!
Bukan berantem namanya kalau kalian nggak saling adu argumen. Salah satu kunci berantem secara sehat adalah mendengarkan. Ketika pasangan kamu bicara, coba deh dengerin dulu poin-poin yang ingin dia sampaikan sebelum kamu ‘melawan’ dengan pendapat kamu.
Ini penting untuk membantu kamu memahami perspektif pasangan dan meredakan emosi kamu yang lagi meluap-luap!
Ketika kamu memiliki keinginan atau perasaan yang mau kamu ungkapin ke pasangan, sampaikan keinginanmu secara jelas. Katakan keinginanmu tanpa menyalahkan dirinya..
Hindari kata-kata menuntut seperti, “ Kenapa sih kamu nggak …” karena ini justru akan memperburuk situasi kalian.
Dalam sebuah hubungan, jangan posisikan diri kamu lebih tinggi atau lebih rendah dari dirinya. Apalagi pas lagi berantem, big no! Hanya karena kamu merasa melakukan segala hal di hubungan, bukan berarti dia tidak melakukan apapun untuk kamu.
Ini mungkin terjadi karena kalian menunjukkan perbedaan sikap dalam menyatakan sayang. Jadi, hilangkan perasaan itu dan hadapi masalah bersama-sama.
Nggak ada pembenaran untuk merendahkan pasangan kamu di situasi apapun! Untuk itu, kamu harus lebih hati-hati menyaring kata-kata saat lagi bertengkar. Jangan sampe kata-kata yang salah justru bikin dia sakit hati dan semakin emosi.
Seorang psikolog klinis, Dr. Tara Dewitt menyebut ketika kita mengucapkan kata 'nggak pernah' atau selaku, maka secara alami, lawan bicara bakalan membela diri dan mengatakan bahwa hal tersebut nggak benar.
Hal ini membuat kita bergulat satu sama lain, alih-alih mengatasi masalah yang lebih besar.
Kamu mungkin sering mendengar nasihat bahwa jangan membawa marah dalam tidur. Padahal nih nggak harus selalu demikian kok!
Berantem saat lagi capek bakalan jadi berantem nggak produktif, malah memperburuk keadaan nih! Malah bisa jadi hal kecil bakalan jadi besar saat kita sedang kelelahan, bukan?
Saat sedang berantem, kita sering terdorong buat menyelesaikan masalah saat itu juga. Namun menurut studi, sekitar 69% konflik yang berulang dalam suatu hubungan terjadi pada hubungan dengan berantem yang belum selesai.
Berantem juga bukan alasan kamu untuk bisa ungkit masa lalu pasangan kamu. Jangan mengungkit-ungkit hal lain selain masalah yang sedang kalian hadapi. Mengungkit masa lalu justru bisa menambah masalah dan bikin situasi jadi makin ruwet!
Ketika kalian berdua nggak juga mencapai kesepakatan, situasi akan semakin panas dan penuh emosi. Namun, kamu harus tetap mengawasi nada bicara kamu.
Serumit apapun masalahnya, jika dibicarakan dengan tenang dan nada bicara yang normal, pasti ada aja deh solusinya!
It’s okay to have a little break! Berantem sama pasangan pasti bikin emosi kamu terkuras dan kepala panas, memberi jeda untuk memikirkan masalah dengan kepala dingin adalah solusi.
Kamu bisa beristirahat sejenak sambil mencari letak masalah dan mencoba menyelesaikannya.
Punya space masing-masing saat lagi berantem emang dianjurkan. Tapi bukan berarti kamu dan pasangan boleh saling diem-dieman nggak merespon satu sama lain.
Inget, silent treatment bukan solusi! Apalagi dalam jangka panjang. Setelah memiliki waktu untuk dirimu sendiri, ajak pasangan kamu ngobrol dan selesaiin masalah bersama-sama.
Saat berantem melalui pesan teks, nada bicara dan maksud pembicaraan bisa kerap disalah pahami. Kalau udah pengen banget berantem lewat chat, coba ambil waktu beberapa detik buat mikir kalimat-kalimat kamu dan tanya sama diri sendiri " apakah aku sendiri mau diajak bicara dengan cara seperti ini?"
Nah, dengan pikiran yang udah lebih adem, pasti solusi untuk masalah kamu akan lebih mudah muncul. Kamu bisa diskusikan masalah dengan pasangan secara dingin dan penuh pengertian. No more marah-marah deh!
Jangan lupa tutup pertengkaran kamu dengan maaf yang tulus dan ikhlas! Meski sudah menemukan solusi bersama, belum tentu si dia benar-benar memaafkan kamu sepenuh hati.
Permintaan maaf yang tulus akan membantu kalian lebih menghargai satu sama lain dan terhindar dari konflik-konflik lanjutan di masa depan.
Nah, tips berantem secara sehat di atas mungkin bisa membantu kamu keluar dari pertengkaran yang penuh tekanan dan api emosi!
Kesimpulannya, berantem bisa diselesaikan dengan baik-baik kok, Diazens! Selama kamu dan pasangan memiliki kesadaran yang sama atas betapa berharganya hubungan kalian, berantem justru menjadi salah satu cara untuk bisa lebih mengerti satu sama lain.
Asal berantem secara sehat tanpa kekerasan mental dan fisik ya!
Penulis : Fishella W