© 2024 Shutterstock.com/Odua Images
Bagi umat muslim, momen lebaran cukup dinantikan karena menjadi suatu kesempatan untuk berkumpul dengan keluarga. Meskipun kedengarannya membahagiakan, tetapi sebagian orang merasa was-was akan mendapatkan pertanyaan menyebalkan saat lebaran.
Menurut laman web Psychology Today, pertanyaan menyebalkan bisa muncul karena orang yang menanyakan nggak sadar atau nggak paham untuk berempati dengan perasaan orang lain. Dia nggak memikirkan lebih lanjut kalau pertanyaan yang diajukan akan membuatmu nggak nyaman.
Mungkin kamu akan merasa tersinggung dan emosi ketika mendengar pertanyaan-pertanyaan semacam itu. Namun, gimana sih cara menjawab pertanyaan menyebalkan saat lebaran yang nggak akan bikin momen lebaranmu jadi buruk?
Diadona sudah merangkum contoh pertanyaan menyebalkan saat lebaran dan cara yang bisa kamu lakukan buat menjawabnya dari berbagai sumber.
© 2024 shutterstock.com/Odua Images
Mendapatkan pertanyaan menyebalkan saat lebaran memang bisa membuat mood lebaran yang seharusnya membahagiakan, menjadi sesuatu yang buruk. Gimana sih, cara menghadapi pertanyaan-pertanyaan tersebut?
Sebagian besar pertanyaan yang diajukan mungkin membuat kamu tersinggung dan ingin sekali untuk marah. Namun, kalau kamu kehilangan kesabaran dan menjawabnya dengan emosi, kamu akan sulit berpikir dengan baik untuk menjawab pertanyaan itu.
Usahakan untuk menahan emosimu dan tetap tenang, agar kamu bisa menangkap maksud pertanyaan yang diajukan dan menjawab dengan jawaban yang tepat.
Pertanyaan menyebalkan yang kamu dapatkan ketika lebaran bisa jadi muncul karena orang yang bertanya nggak sadar dan nggak tahu kalau itu adalah pertanyaan yang sensitif. Apalagi kalau keluargamu yang menanyakan hal tersebut berada di usia yang terpaut dengan kamu, bisa jadi keluargamu nggak paham.
Kamu bisa mencoba menjawab dengan sopan dan nggak memasukkan pertanyaan itu ke dalam hati.
© 2024 shutterstock.com/Gatot Adri
Kadang nih mereka hanya murni bertanya karena tidak tahu dan ingin mengetahui jawabannya, saja. Bukan bermaksud untuk bikin kamu sakit hati atau kepikiran. Anggap saja mereka nggak tau kalau itu adalah pertanyaan yang menyebalkan, ya!
Setelah beberapa menit mengajukan pertanyaan menyebalkan, mereka pasti akan lupa dengan pertannyaan itu dan bahkan nggak tau kalau hal itu udah menyakiti hatimu. Lah, rugi banget dong kalau di sisi lain, kamu jadi pihak yang mengingat-ingatnya?
Anggap saja bahwa memang mereka adalah tipe orang yang suka menyakiti orang dengan kata-katanya. It's not about you, it's about them.
Meskipun kamu merasa nggak nyaman dan nggak suka dengan pertanyaan yang diajukan, usahakan untuk tetap mencoba dengan memberikan jawaban yang sopan. Kalau kamu menjawab dengan jawaban yang sopan, kecil kemungkinan akan muncul konflik karena kesalahpahaman yang ada di antara kamu dan keluargamu. Hindari juga untuk menjawab dengan kalimat yang bersifat menghakimi.
Kalau kamu punya kesabaran yang tebal banget, nggak ada salahnya kamu coba menjawab pertanyaan yang menyebalkan itu dengan jawaban yang sebenarnya terjadi. Selain itu, kamu bisa meminta doa dan dukungan dari keluarga agar bisa segera mencapai hal yang ditanyakan oleh keluargamu itu.
Jawaban semacam ini bisa menciptakan momen yang positif dan harmonis di waktu lebaran.
Nah selanjutnya Diadona bakalan mencoba bermain peran nih dengan mengajukan pertanyaan yang menyebalkan trus Diadona kasih contoh jawabannya. Cermati ya!
© 2024 shutterstock.com/Ika Rahma H
Ini nih, pertanyaan yang sering banget didapatkan ketika sedang kumpul bersama keluarga di waktu lebaran. Bisa jadi karena orang-orang seusia kamu sudah banyak memiliki pasangan atau sekadar kepo saja.
Kamu bisa coba menjawab dengan menanyakan kembali, “ Wah memangnya kenapa nih, ada yang oke yang mau dikenalin ke aku?”. Keluargamu mungkin akan menjadi sungkan atau beralasan ingin menggodamu saja.
Namun, kalau keluargamu tipikal orang yang akan tetap mencecar kamu dengan pertanyaan tersebut, kamu bisa menjawabnya dengan, “ Doain ya, semoga bisa segera dipertemukan! Nanti bakal dikabarin kalau sudah ketemu, hihi.”
Pertanyaan selanjutnya yang menurutmu cukup menyebalkan ini juga banyak ditanyakan oleh keluarga, terutama ketika kamu adalah mahasiswa tingkat akhir yang lagi hectic mengurus skripsi.
Jawaban yang akan kamu berikan bisa berupa “ Wah… Kapan, ya? Kebetulan lagi on the way, nih.” agar kamu nggak ditanya-tanya lebih dalam lagi. Selain itu, kalau kamu mau menjawab dengan candaan, kamu bisa balik bertanya “ Mungkin sebentar lagi. Ada info loker, ya?” yang bisa membantu untuk mencairkan suasana.
© 2024 shutterstock.com/Ika Rahma H
Pertanyaan ini banyak sekali ditanyakan terutama oleh keluarga yang sudah lama nggak berjumpa. Terkadang keluarga yang menanyakan nggak memikirkan kalau pertanyaan tentang bentuk tubuh dan penampilan itu cukup bikin kehilangan kepercayaan diri.
Pertanyaan yang cukup sensitif ini bisa kamu balas dengan jawaban yang cukup savage, seperti “ Wah iya, nih! Lagi banyak uang jadi harus sering-sering makan.” kalau kamu dibilang gendutan, atau “ Huhu… Lagi bokek, nih. Makanya, traktir dong!” misal keluargamu bilang kalau kamu kurusan.
Sebisa mungkin menghindari jawaban yang menunjukkan emosimu karena bisa memperburuk suasana lebaran yang penuh kedamaian ini.
Masa depan adalah topik yang cukup banyak membuat orang penasaran, sehingga bisa saja ditanyakan oleh keluargamu di waktu lebaran. Kalau kamu lagi nggak mood membicarakan masa depanmu, kamu bisa pilih jawaban yang ambigu dan langsung mengalihkan pembicaraan. Misal, “ Waduh, kira-kira kapan, ya? Eh, kamu sudah cobain kue nastar yang itu, nggak? Enak banget loh!”
Namun, kalau kamu merasa sungkan karena yang menanyakan kamu adalah keluarga yang jauh lebih tua darimu, kamu bisa coba menjawab dengan meminta doanya. “ Belum tahu nih, hehe. Doakan saja, ya!” agar kamu nggak mendapat topik ini lagi.
© 2024 shutterstock.com/Queenmoonlite Studio
Orang-orang terutama keluarga pasti punya ekspektasi berlebih soal karirmu saat ini. Apalagi kalau ada keluargamu yang menganggap jenjang karir dia lebih baik dibanding kamu, bisa jadi kamu akan dibanding-bandingkan. Memang, terkadang keluargamu nggak menyadari kalau setiap orang punya jalannya masing-masing dan nggak selalu sama.
Kamu bisa hadapi pertanyaan ini dengan penuh percaya diri, misalnya “ Iya nih, kebetulan kampus dan jurusan atau pekerjaanku saat ini memang passionku.” Selain itu, karena sedang momen lebaran yang penuh berkah, kamu bisa sisipi dengan jawaban yang berkaitan dengan spiritual, misalnya “ Alhamdulillah, memang sudah ditakdirkan sama Allah SWT buat kuliah atau kerja disini.”
Pertanyaan ini cukup banyak ditanyakan kalau kamu adalah seorang fresh graduate yang lagi pusing-pusingnya melamar pekerjaan di banyak tempat.
Kamu bisa menjawab dengan kegiatan produktif lain yang juga kamu lakukan sembari mencari pekerjaan, misalnya “ Iya nih, lagi sibuk kursus bahasa Inggris juga kebetulan.” agar keluargamu mengerti kalau kamu nggak cuma disibukkan dengan mencari pekerjaan saja.
Namun, kalau kamu benar-benar merasa nggak nyaman dengan pertanyaan ini, kamu bisa menjawabnya dengan candaan, seperti “ Kalau ada info lowongan kerja, boleh nih buat aku!” Setelahnya, kamu bisa pamit undur diri untuk pergi, misalnya ingin mengambil kue atau es buah yang tersaji di meja makan. Dijamin kamu nggak akan mendapat pertanyaan ini lagi, deh!
© 2024 shutterstock.com/Odua Images
Nah, pertanyaan ini kerap jadi alasan mengapa banyak pejuang garis biru yang menghindari silaturahmi di momen IdulFitri. Menunggu buah hati saja sudah menyiksa untuk mereka, apa lagi pertanyaan seperrti demikian yang justru membuat kepikiran.
Untuk menghadapi pertanyaan menyebalkan seperti itu, lebih baik jawab dengan kalimat diplomatis seperti " belum nih, doakan ya!" dan lainnya. Jawaban ini juga pas banget untuk kamu yang memutuskan untuk menunda momongan atau mengambil pilihan tidak memiliki anak sama sekali.
Sebab bila dijelaskan secara jujur, mereka sangat mungkin bertanya lebih lanjut atau mengajukan saran yang tidak diminta seperti " udah usaha kemana aja?" , " ih tidak baik lho menunda momongan," dan lain sebagainya yang justru makin menyebalkan.
Belum punya anak, ditanyain kapan punya anak. Setelah punya anak pun juga seolah tak cukup. Cukup jawab dengan kalimat " Wah iya doakan saja yaa.." lalu langsung alihkan dengan pembicaraan lain agar mereka lupa.
Misalnya " wah iya minta doanya saja yang terbaik. Nastarnya enak sekali, beli sendiri atau beli nih," dan lainnya.
Terkadang, keluargamu akan mengajukan pertanyaan menyebalkan saat lebaran yang bisa bikin kamu bad mood saat lebaran. Apapun yang kamu rasakan, usahakan untuk nggak terbawa emosi dan coba menanggapinya dengan tenang. Semoga Diadona bisa bantu kamu untuk menjawab dan menghadapi pertanyaan-pertanyaan itu, ya!
Penulis : Aimee Mayza Aulia
