©shutterstock.com/Hananeko_Studio
Hampir semua pasangan pengantin mengalami ujian sebelum pernikahan. Ujian ini dianggap sebagai sebuah tantangan sebelum melangkah menuju komitmen yang besar.
Perlu kita tahu bahwa, pernikahan bukan hanya tentang acara pesta yang meriah dan megah dengan mengenakan gaun pengantin yang indah saja, namun adanya tanggung jawab yang harus dipikul bersama.
Tak jarang juga, beberapa orang tidak bisa menghadapi cobaan yang ada sebelum pernikahan. Bukan karena cinta mereka yang lemah, namun ternyata hal ujian tersebut menunjukkan bahwa mereka tak bisa bersama. Apakah kamu sedang mengalaminya?
Dikutip dari berbagai sumber, ini nih beberapa cobaan dan ujian menjelang pernikahan yang kerap menimpa calon pengantin.
Keraguan ini datang dalam berbagai bentuk, antara lain :
Keraguan tentang Komitmen
Menikah adalah komitmen seumur hidup, dan sangat mungkin kamu serta pasangan merasakan takut dan ragu tentang seberapa siap dan kuat menjalani hubungan jangka panjang ini.
Keraguan tentang Kecocokan sebagai Pasangan
Salah satu pasangan mungkin mulai meragukan apakah pasangan mereka benar-benar orang yang tepat untuk mereka, apakah mereka memiliki nilai-nilai dan visi masa depan yang sejalan.
Hal ini ditandai dengan pertanyaan “ Apa dia bener-bener siap nikah sama aku ya?” “ Dia jodohku bukan ya?”
Keraguan tentang Keputusan untuk Menikah
Bisa dibilang ini adalah keraguan yang paling umum terjadi pada pasangan, di mana mereka mulai tak yakin apakah keputusan menikah adalah yang terbaik untuk mereka. Mengingat pernikahan akan mengubah banyak hal dalam hidup, sangat wajar bila kamu dan pasangan mulai mempertanyakan keputusan ini.
“ Aku sudah siap belum ya dengan kehidupan pernikahan?”
Di momen ini mungkin kamu akan kaget karena calon suami atau calon istrimu menampakkan sifat yang belum pernah kalian dapati sebelumnya. Apakah ini sifat asli mereka yang baru terkuak? Atau karena hal lainnya?
Nah munculnya ujian menjelang pernikahan ini terjadi karena beberapa alasan, yakni :
Ketika hubungan menuju ke tahap pernikahan, seringkali pasangan menghabiskan lebih banyak waktu bersama secara intensif. Nah, ini nih yang bikin sifat-sifat yang sebelumnya tersembunyi jadi lebih terlihat.
Momen menjelang pernikahan seringkali diwarnai dengan stres dan tekanan. Stres ini nih bisa mempengaruhi cara seseorang bertindak dan bereaksi dalam situasi tertentu, sehingga muncul deh sifat-sifat yang sebelumnya nggak nampak.
Apakah kamu sering mendengar kejadian di mana pasangan memutuskan untuk batal menikah karena tergoda kenangan mantan?
Ujian menjelang pernikahan ini bisa terjadi jadi mantan kita atau mantan pasangan kita yang sudah lama tidak saling berkabar, tiba-tiba muncul dan menjadi godaan. Kamu atau pasangan mungkin merasa nostalgia atau pengen mengingat kenangan-kenangan manis bersama mantan, yang dapat memicu perasaan tergoda untuk memperbaiki hubungan tersebut.
Selain itu, mungkin saja calon pengantin masih menyimpan perasaan yang belum selesai dengan mantan atau perlu membuat closure atau ‘penutupan’ dengan mengajak bertemu atau mengobrol. Yang kemudian, hal itu malah justru membuat mereka ragu untuk melanjutkan komitmen dengan pasangan yang sekarang.
Mendekati pernikahan, beberapa pasangan mungkin mulai merasa takut atau ragu-ragu tentang komitmen yang mendalam. Ketakutan ini dapat menyebabkan perasaan jenuh dan bosan karena mereka mungkin merasa terjebak dalam situasi yang tidak lagi menarik bagi mereka.
Keraguan tentang finansial sering jadi ujian sebelum menikah dan muncul karena pernikahan membawa banyak tanggung jawab baru, termasuk tanggung jawab finansial yang besar. Beberapa alasan mengapa keraguan ini muncul antara lain:
Kehidupan bersama yang meliputi biaya hidup bersama, pengeluaran bersama dan perencanaan keuangan jangka panjang.
Perbedaan ini bisa menyebabkan konflik atau ketidakpastian tentang bagaimana mengelola keuangan bersama-sama setelah menikah.
Beberapa pasangan mungkin memiliki utang pribadi atau utang keluarga yan harus ditanggung sampai setelah menikah. Beban ini kemudian memunculkan keraguan tentang gimana mengatasi utang ini dan gimana menghindari terjadinya utang lagi di masa depan.
Pernikahan sering memunculkan pertanyaan tentang kesetaraan finansial antara pasangan. Pertanyaan seperti siapa yang akan menghasilkan pendapatan, bagaimana pendapatan akan dibagi, dan bagaimana mengelola tabungan bersama dapat menyebabkan keraguan dan kekhawatiran.
Beberapa pasangan mungkin menghadapi keterbatasan finansial yang nyata atau perasaan tidak cukup siap secara finansial untuk menikah.
Sering banget kan kalian menemukan pasangan yang gagal menikah karena tidak ada kesepakatan yang memuaskan kedua belah pihak tentang biaya pernikahan, biaya hidup setelah menikah, dan kebutuhan finansial lainnya.
Ketika menjelang pernikahan perasaan ini muncul karena stress yang kita alami dalam mempersiapkan pernikahan loh, baik pesta maupun kehidupan pernikahan selanjutnya. Tentunya salah satu penyebabnya karena ekspektasi dari keluarga kedua belah pihak.
Kesibukan dalam mempersiapkan pernikahan atau sibuk bekerja untuk mencapai target finansial, membuat pasangan kurang waktu bersama. Akhirnya, sering muncul masalah komunikasi, kesalahpahaman dan lainnya.
Sebaliknya, saat sedang sibuk mempersiapkan pernikahan, kalian akan sering berkomunikasi, bertukar pikiran yang pada akhirnya membuat kalian menyadari ada perbedaan pola pikir antara kamu dan pasangan.
Menurunnya Kepercayaan Diri, istilah lainnya yang sering kita dengar adalah ‘insecure’, karena kita merasa tidak cukup baik untuk pasangan kita, dengan melihat orang yang berada disekitar lingkungan pasangan kita.
Menurut Itriyahl dan Padilla Choirunnisa (2023) dalam tulisannya mengenai topik yang serupa dalam artikel ini, ternyata faktor psikologis (mental atau emosi) sangat penting untuk dipersiapkan dan dimatangkan ketika kita hendak memutuskan langkah besar dalam hidup kita, yakni “ Pernikahan”.
1. Percaya pada Pasangan
2. Selalu berkomunikasi dan berdiskusi bersama pasangan setiap permasalahan terjadi.
3. Saling mengerti dan memahami satu sama lain, begitupun dengan keluarga calon kita.
4. Fokus pada tujuan bersama!
5. Jangan lupakan orang sekitar kalian, mintalah pendapat serta dukungan mereka yaa!
Mungkin itu beberapa cara yang bisa digunakan diazens sebagai langkah mencegah timbulnya berbagai permasalah dalam menjelang dan dalam pernikahan!
Jika Diazens menghadapi cobaan dan ujian menjelang pernikahan, jangan menyerah yaa Diazens, karena pada dasarnya setiap cobaan pasti akan ada jalan keluar dan solusinya.
Jadi.. Diazens… jangan menyerah yaa dalam menghadapi Cobaan dan Ujian Menjelang Menikah! ada salah satu kutipan kalimat dari buku yang menarik nihh bahwa kita boleh kok menangis, asal jangan menyerah menghadapi ujian, apalagi ujian hidup yang pasti akan selalu ada!.
Bahkan dalam buku tersebut ia menceritakan seberapa besar usaha penulis buku untuk survive dalam setiap permasalahannya. Boleh banget tuh, kalau Diazens mau baca bukunya sebagai acuan dalam menghadapi permasalahn..
Nah Diazens kira-kira relate ga nihh sama kalian yang sedang dalam proses persiapan komitmen yang besar ini? Atau ada yg memang relate karena mengalaminya sendiri nih?
Boleh dong sharing apa aja sih yang kalian hadapi dan gimana mengatasinya?
Penulis : Fuzta Azma Ummi Izzah
