© Fodors.com
Setelah ditutup selama setidaknya 7 bulan, benteng megah suku Inca yakni Machu Picchu akhirnya kembali dibuka pada 1 November 2020, hari ini. Penutupan yang dilakukan selama berbulan-bulan tersebut adalan akibat pandemi COVID-19.
Tak sedikit kabar media yang menyebut bahwa penutupan lokasi wisata kelas dunia tersebut menghancurkan ekonomi lokal di sekitar kawasan Machu Picchu. Wisata sejarah yang pertama kali dibuka pada 1948 ini pertama kali ditutup selama berbulan-bulan.
Sebelumnya pada 2010, Machu Picchu juga sempat ditutup karena adanya hujan lebat berkepanjangan. Namun tentu tak sepanjang momen akibat pandemi COVID-19 ini. Lebih lanjut, pembukaan kembali wisata Machu Picchu juga dibarengi dengan protokol kesehatan yang ketat.
" Kami memiliki kapasitas penerimaan terbatas 30 persen sesuai dengan langkah-langkah dan protokol biosafety,” kata Direktur taman arkeologi Machu Picchu, José Bastant saat mengawasi persiapan akhir untuk membuka Situs Warisan Dunia UNESCO dilansir dari The Associated Press, Sabtu, 31 Oktober 2020.
Pengunjung diwajibkan mengukur suhu sebelum masuk dan diminta memakai masker. Tentunya para pengunjung juga diwajibkan untuk menjaga jarak sepanjang 2 meter. Lalu rombongan tidak boleh lebih dari 8 orang termasu pemandu.
Anak-anak di bawah usia 12 tahun juga tak diperbolehkan masuk ke kawasan Machu Picchu. Kemudian tiket masuk Machu Picchu yang sebelumnya hanya 250 dolar AS, kini naik menjadi 750 dolar AS atau naik sekitar 3 kali lipat.
Sementara itu, Machu Picchu dikenal sebagai permata wisata sejarah di Peru. Pada tahun 2018 silam, Machu Picchu mampu menarik kunjungan wisata dari 1,5 juta pengunjung yang tentunya berasal dari seluruh dunia.
Machu Picchu disebut dibangun pada abad ke-15 sebagai tempat perlindungan agama bagi suku Inca. Lokasinya sendiri berada di ketinggian 2.490 meter di atas permukaan laut. Tak heran jika kehadirannya menyuguhkan pemandangan yang sangat indah.
