7 Tradisi Kebiri dari Berbagai Kebudayaan, Ngilu Banget!

Reporter : Jossi Andriani Taswir
Selasa, 24 Maret 2020 18:30
7 Tradisi Kebiri dari Berbagai Kebudayaan, Ngilu Banget!
Untung udah banyak ditinggalkan!

Kalau kamu mengetahui kebiri biasanya dilakukan untuk hewan agar tidak berkembang biak, beberapa kebudayaan ini ternyata juga lakukan kebiri untuk manusia loh.

Kebiri atau yang dikenal dengan gonadectomy merupakan sebuah prosedur pemotongan alat genital untuk menghilangkan proses biologisnya. Biasanya kebiri dilakukan sebagai hukuman terhadap ornag yang melakukan kejahatan melanggar norma.

Tapi di beberapa kebudayaan, kebiri ternyata bagian dari tradisi yang udah berusia ratusan tahun loh!

1 dari 7 halaman

Paktik Kebiri Kasim di Cina

Tradisi kebiri di berbagai kebudayaan

Pratik kebiri kasim ternyata bagian dari tradisi China kuno. Hal ini dilakukan sebagai syarat untuk bekerja di istana sebagai kasim. Sebab, seorang kasim ternyata bsia memperoleh kekuasaan besar di istana. Sehingga ketika ia mendapat kepercayaan besar, mereka tak akan tegoda untuk merebut sebuah kekuasaan dan memulai sebuah dinasi.

Dikutip dari China Underground, pengebirian kasim ini dilakukan dengan dua cara. Pertama dilakukan ketika calon kasim sudah dewasa, yang kedua saat mereka masih anak-anak. Area genital dijepit setidaknya tiga kali sehari sehingga pertumbuhannya terhambat.

2 dari 7 halaman

Praktik Kebiri Naesi di Kerjaan Korea

Tradisi kebiri di berbagai kebudayaan

Pada masa Dinasti Goryeo, naesi, kasim dari korea juga mengalami pengebirian. Kala iu, naesi berada dalam nauangan departemen khusus dan terdiri dari dua golongan yatu sangseon dan naegwan.

Dilansir dar buku Childern in Slavery Through the Ages, legenda menjelaskan bahwa proses kebiri para naesi ini dilakukan dengan meruapi alat kelamin anak laki-laki dengan kotoran manusia dan menyuruh anjing untuk menggigitnya.

Pada Dinasti Yuan, kasim menjadi komoditas yang sangat diinginkan untuk upeti, dan gigitan anjing sudah digantikan dengan teknik bedah yang lebih canggih.

3 dari 7 halaman

Pengebirian Kasim di Vietnam

Tradisi kebiri di berbagai kebudayaan

kebriTernyata kerajaan Vietnam Kuno mengadopsi sistem pengebirian di China. Kala itu, pria yang bisa tinggal di istana hanyalah raja. dilansir dari Vietnam Heritage Magzine, kasim ini bertugas sebagai pelayan untuk anggota kerajaan yang wanita. Hal yang dilakukan seperti memijat, memakaikan riasan dan memeprsiapkan selir sebelum berhubungan badan dengan raja.

Kasim ini diharuskan untuk dikebiri agar tidak terjadi perselinghukan dengan wanita di istana. Proses kebiri dilakuakan dengan memotong sleuruh alat kelamin termasuk penis dan juga testikel dengan pisau tajam.

Sebelum itu, calon kasim akan diikat di atas meja dan alat kelaminnya disiram dengan air merica untuk disterilkan. Setelah itu, sebuah tabung dimasukkan ke uretra untuk membantu pembuangan urin selama masa penyembuhan.

4 dari 7 halaman

Kebiri Sukarela Sekte Cybele

Tradisi kebiri di berbagai kebudayaan

Miris banget, pengikut sekte cybele pada masa Romawi kuno melakukan kebiri terhadap diri sendiri secara sukarela.

Menurut buku On Roman Time, setiap tanggal 24 maret mereka akan merayakan Dies Sanguinis atau 'Hari Darah'. Di hari itu, para pemuja Cybele dan Attis akan menyembahkan darah mereka sendiri. Bahkan beberpa dari mereka melakuakan pengebirian diri sendiri yang umumnya dilakukan oleh warga Galli.

Namun, pada tahun 101 SM, pemerintah Romawi kuno melarang praktik ini dan menyerukan untuk menggantinya dengan penorbanan hewan.

5 dari 7 halaman

Kebiri Sukarela Sekte Skoptsy

Tradisi kebiri di berbagai kebudayaan

Pada masa pemerintahan Tsar Rusia, ada sebuah sekt sekreti bernama Skoptsy. Dari namanya aja udah berarti 'dia yang dikebiri'. Uniknya, sekte ini melakuakn kebiri terhadap pria maupun wanita.

Orang-orang Skoptsy percaya setelah pengusiran Adam dan Hawa di Taman Eden, mereka memiliki bagian dari buah terlarang yang dicangkkokkan ke tubuh mereka, yaitu testis dan payudara. Dengan penghapusan organ sesksual tersebut, mereka beranggapan bahwa akan terbebas dari nafsu.

Setelah abad ke 20 sekte ini ditentang oleh pihak pemerintah Uni Soviet dan tak lagi terdengar.

6 dari 7 halaman

Casrato di Gereja-Gereja Eropa

Tradisi kebiri di berbagai kebudayaan

Pada abad ke 19 ternyata masih ada pratik castaritsm pada anak-aak di bawah umur loh! Hal ini merupakan praktik pengebrian para penyanyi pria saat mereka mencapai masa pubertas. Tentu tujuanya agar kualitas suara sang penyanyi, sebab jika menjelang dewasa penyanyi pria akan kesulitan untuk menyanyikan nada tinggi.

Peyanyi-penyanyi yang melakukan catratism ini disebut castrato. Castrato sering dijumpai di gereja sampai abad ke 18 karena waktu itu perempuan belum diijinkan untuk bernyanyi di gereja. Menurut World of the Castrato, castrato terakhr yang suaranya didokumentasikan adalah Alessandro Moreschi.

7 dari 7 halaman

Tradisi Pegebirian Sekte Valesian

Tradisi kebiri di berbagai kebudayaan

menurut buku Panarion Ephipanius, anggota sekte ini nggak boleh makan daging sampai mereka dikebiri. Soalnya, mereka yang gak dikebiri bisa terbangkitkan nafsunya setelah mengonsumsi daging.

Sama seperti Skoptsy, valesian juga melakukan kebiri apda diri sendiri. Nggak hanya itu mereka juga sering melakukan pengebirian paksa kepada musafir yang lewat ke daerah mereka.

Itu dia beberapa praktik kebiri yang dilakukan oleh berbagai budaya. Namun udah banyak ditinggalkan karena dianggap melanggar hak asasi manusia.

Beri Komentar