© Twitter.com/parveenkaswan
Baru saja terjadi keanehan saat virus Corona alias COVID-19 melumpuhkan India. Tepat di hari kedua diberlakukannya penguncian wilayah alias lockdown, di tengah kota tiba-tiba muncul binatang yan sudah super langka.
Binatang ini memiliki nama lain Malabar Large-Spotter Civet atau Musang Malabar. Hewan ini terekam kamera sedang berjalan santai di zebra cros, di kota Meppayur, Kozhikode, Kerala , India.
The #Lockdown21 is truly leading to Nature’s bounty!! Malabar civet spotted... A critically endangered mammal, seen rarely, resurfaces for the first time in calicut town.. seems mother earth is rebooting! pic.twitter.com/THMukxWBRU
Tentunya kemunculan musang ini sangat membuat gempar warga setempat. Sebab selama 30 tahun, musang malabar sudah tak pernah ditemukan lagi di India terutama di tengah kota.
Dan yang lebih mengherankannya lagi, hewan ini sudah masuk daftar merah International Union for Conservative of Nature (IUCN) karena berstatus terancam punah dan tak lagi muncul di malam hari sesuai kebiasaan hidupnya. Dalam video tesebut, Muang Malabar ini tengah berjalan santai di Siang Hari karena jalanan kota yang lengang.
Menurut Parveen Kaswan salah satu anggota IUCN, banyak yang meragukan keaslian video tersebut dan mengira bahwa video itu merupakan hasil pembuatan 3D. Sebab, Musang Malabar sudah tak pernah menampakkan wujudnya lagi sejak tahun 1990.
Tapi, Kaswan menyampaikan bahwa video tersebut asli dan Musang Malabar dalam video tersbut merupakan hewan yang benar-benar langka.
This is a Small Indian Civet. Things which I can confirm; Video is real (not animation). Was never posted before Wednesday on Internet. Sources say it is from Kozhikode. It looks sick. Quite possible was in captive & released. It is found there normally also. That's it. https://t.co/5ginqdxxJx
" Saya berbagi ini sebelumnya juga. Tetapi berbagi setelah mengkonfirmasikannya sekali lagi. Beberapa mengatakan itu 3D atau dia berjalan aneh. Ini bukan 3D. Dikonfirmasi. Juga mungkin sakit, tetapi mereka aktif di malam hari. sulit untuk berjalan di hari yang luas. Jadi berpegang pada hitam & putih." tulisnya di lama twitternya.
Berdasaran catatan dari IUCN, Musang Malabar ini hanya tersisa 250 ekor saja di seluruh dunia. Namun, catatan tersebut pun terakhir pada tahun 1990, sangat mungkin jika saat ini Musang Malabar benar-benar punah. Jika pun habitatnya di hutan, sangat dimungkinkan di hutan pedalaman Malabar Selatan.