© Shutterstock.com
Secara resmi, Pemerintah Thailand telah mengumumkan nama baru untuk ibu kotanya, dari Bangkok menjadi Krung Thep Maha Nakhon.
Pengumuman tersebut disampaikan oleh The Office of the Royal Society (ORST), sebuah lembaga independen di bawah pengawasan Perdana Menteri Thailand. Meski sudah diganti secara resmi oleh pemerintah, nama Bangkok masih tetap diakui.
Dilansir dari Bangkok Post pada Jumat, (18/2) Kabinet Thailand telah menyetujui rancangan pengumuman Kantor Perdana Menteri tentang nama negara, wilayah, zona administratif, dan ibu kota yang diperbarui.
Menurut sumber tersebut, nama-nama yang dicalonkan sebagai pengganti Bangkok itu diusulkan oleh ORST. Dalam pengumuman ORST, Krung Thep Maha Nakhon secara resmi akan menjadi nama ibu kota Kerajaan Thailand menggantikan nama Bangkok.
Meski sudah diresmikan, nama Bangkok akan tetap dimasukkan dalam tanda kurung. Selain Bangkok, ORST juga memperbarui ejaan resmi untuk negara lain, termasuk Roma untuk ibu kota Italia, Myanmar dari Yangon menjadi Naypyidaw, dan perubahan Kerajaan Nepal menjadi Republik Demokratik Federal Nepal.
Mengingat nama Bangkok sudah melekat, membuat tak sedikit warga negara Thailand yang kemudian mengkritik perubahan nama ibu kota Thailand itu menjadi Krung Thep Maha Nakhon. Bahkan banyak yang menilai jika penyebutan nama Bangkok lebih mudah untuk warga Negara Thailand dan juga masyarakat asing.
Dalam unggahan Facebook, Somkiat Osotsapa, mantan pengajar bidang ekonomi di Universitas Chulalongkorn menuturkan, masyarakat asing mengenal ibu kota Thailand sebagai Bangkok.
Sementara itu, mantan wakil pemimpin partai Kla, Prompong Yamarat, menilai penggunaan nama Bangkok dan Krung Thep Maha Nakhon dapat dilakukan bergantian.
Menurut beberapa wargane Negara asing, dikutip dari sumber yang sama mereka mengatakan jika lebih mudah menyebut nama Bangkok daripada Krung Thep Maha Nakhon.
Menurut Nang Mwe Phaung, seorang murid asal Myanmar yang kuliah di Thailand, kedua nama tersebut dapat membuat komunikasi antara warga Thailand dengan warga asing lebih sulit.
Chyuo Tan, seorang guru dari Singapura mengungkapkan seharusnya nama Bangkok yang lebih baik digunakan di komunitas internasional karena banyak warga asing yang tak bisa mengucapkan nama panjang kota itu.
Selain itu, murid asal Malaysia di Thailand, Artiya Wan, mengatakan nama Bangkok lebih singkat, mudah diucapkan, dan mudah diinget warga asing.
Ashit Khatun, seorang pekerja dari Bangladesh juga memberikan suaranya meski ia hanya warga lokal. Menurutnya, nama Bangkok lebih enak didengar dan mudah dicuapkan daripada sebagai Krung Thep Maha Nakhon.
Kalau menurut Diazens, apa nih yang paling tepat, melekat, mudah, dan ikonik? Bangkok atau Krung Thep Maha Nakhon?