Kota Moynaq © Pinterest.com / Kytka Hilmar-Jezek
Bumi ini memang terdiri dari daratan dan lautan. Namun, siapa yang menyangka bahwa ada sebuah daratan yang dulunya adalah lautan.
Ya, tempat ini berada di Kota Moynaq Uzbekistan. Sebuah padang tandus yang terletak antara dua negara pecahan Uni Soviet, Uzbekistan dan Kazakshtan. Kota ini memiliki keunikan tersendiri yakni terdapat banyak bangkai kapal yang menghiasi kota ini.
Kabarnya, Kota ini adalah lautan yang mengering sehingga menjadi sebuah daratan. Seperti apa ya keunikan kota ini? Dilansir dari berbagai sumber, berikut ulasannya!
Dulu, kota Moynaq merupakan kota yang penduduknya bermata pencaharian sebagai nelayan. Hasilnya cukup bagus dan sukses. Sumber ikan yang didapat setiap harinya berasal dari Laut Aral.
Namun, suatu hari terjadi bencana yang nggak terduga yang menyebakan Laut Aral mengalami penyusutan volume air secara drastis. Setelah itu, tiap tahun, air Laut Aral perlahan mulai mengering. Hingga akhirnya pada 2014, luas Laut Aral hanya tersisia 10 persen saja dari ukuran semula.
Saat air mulai surut, penduduk yang mayoritas nelayan mulai meninggalkan kota karena tidak bisa lagi menangkap ikan. Kapal-kapal itupun ditinggalkan begitu saja di tengah padang pasir.
Meskipun mereka menyebutnya Laut Aral, sebenarnya Laut Aral adalah sebuah danau yang sangat luas. Kapal-kapal yang terbengkalai itu sekarang beristirahat dengan karat yang menghiasinya. Tempat ini juga yang dinamakan kuburan kapal.
Kota ini kini telah disebut kota mati karena pelan-pelan terus ditinggalkan oleh penduduknya. Selain karena kehilangan matapencaharian, kurangnya air bersih menjadi maslaah kesehatan yang harus dihadapi para warga. Mereka yang tidak kuat terpaksa meninggalkan kota ini.
Meskipun begitu, kota ini tetap menawarkan sebuah pemandangan unik yakni bangkai kapal yang menghiasi kota gurun ini. Bagaimana? Tertarik untuk menyusuri kota ini?