© Unsplash.com / Vincent Guth
Tembok besar Cina sudah kembali dibuka untuk wisatawan setelah wabah corona mereda. Pemerintah Cina pun juga sedikit membatasi jumlah pengunjung mulai 24 Maret 2020 lalu. Namun, yang sangat disayangkan adalah, baru dibukanya kembali Tembok Besar Cina, lokasi wisata populer itu sudah kena vandalisme.
Dilansir dari CNN, aksi vandalisme itu diketahui dari sebuah video di media sosial Weibo yang memperlihatkan seorang wisatawan melakukan vandalisme di Tembok Besar Cina. Hal ini pun menjadi viral dan menuai berbagai macam tanggapan netizen.
Dalam video yang sudah dihapus oleh pihak Weibo, terlihat seorang wisatawan yang belum diketahui identitasnya melakukan perusakan di dinding Area Badaling dengan menggunakan kunci. Ulah orang ini kemudian mengundang perbincangan warganet dan meminta pihak berwenang agar segera menangkap para pelaku.
Sebenarnya, Area Badaling telah memiliki aturan disiplin terkait wisatawan, salah satunya adalah terkait pelaku vandalisme yang akan diberi sanksi hukuman administratif. Selain itu, Wisatawan yang ketahuan melakukan vandalisme akan dimasukan dalam Blacklist. Dengan begitu, wisatawan yang terkena Blacklist akan diberi pembatasan untuk mengunjungi Tembok Besar Cina. Bahkan, nama-nama itu akan diumumkan juga kepada publik.
Sangat disayangkan ya. Semoga hal seperti ini tidak terulang lagi.