© Shutterstock / Gandi Purwandi
Sebentar lagi kita akan meninggalkan bulan suci Ramadan dan menyambut Idul Fitri. Waktunya memburu THR nih. Tapi, seiring bertambahnya umur, THR yang kamu dapat pasti nggak sebanyak waktu masih kecil ya. Justru kamu akan memberi THR atau salam tempel ke keponakan-keponakan kamu.
Menurut KBBI, Salam tempel adalah salam yang disertai uang ataupun amplop yang berisi uang yang diselipkan dalam tangan orang yang disalami. Nominalnya pun juga sesuai dengan kemampuan si pemberi.
Nah, ternyata tradisi salam tempel ini sudah berjalan turun-temurun. Bukan cuma di Indonesia, di negara-negara Islam ternyata juga punya tradisi serupa. Darimana sih asal usulnya tradisi ini?
Salam tempel ternyata juga ada di Arab. Kalau di sini biasa disebut THR, lain halnya dengan di Arab. Dilansir dari The National, di Arab, mereka menyebutnya sebagai eidiyah, yakni memberikan uang tunai yang dilakukan pada hari-hari besar, seperti Idul Fitri dan Idul Adha.
Ternyata, tradisi ini berasal dari awal abad pertengahan. Saat itu, kekhalifahan Fatimiyah membagikan uang, permen, ataupun pakaian pada anak-anak dan orang tua di hari pertama Idul Fitri. Namun, di akhir periode Ottoman, eidiyah berubah menjadi memberikan sejumlah uang tunai dalam pecahan-pecahan yang lebih kecil. Uang ini biasanya diberikan oleh orang tua kepada anak-anak mereka.
Tidak sampai di situ, eidiyah berkembang seiring juga berkembangnya teknologi. Bukan hanya berupa uang, kadang-kadang orang tua memberikan smartphone ataupun konsol game sebagai hadiah untuk anak mereka.
Meskipun begitu, bukan berarti eidiyah menggunakan uang tunai sudah ketinggalan zaman. Nyatanya, masih ada orang tua yang lebih memilih menggunakan uang tunai. Hal ini untuk mengajarkan anaknya soal mengatur keuangan.
Kebiasaan ini pun akhirnya juga menular ke berbagai negara-negara islam tak terkecuali di Indonesia. Di Indonesia, lebih banyak memberi THR menggunakan amplop bergambar menarik untuk anak-anak. Bahkan, di masa menjelang lebaran, akan banyak ditemukan angpao-angpao atau amplop bergambar yang dijual di toko-toko.
Udah nyiapin buat keponakan-keponakan kamu belum?