© Discovermagazine.com
Tidur biasanya adalah menjadi hal yang dilakukan oleh para penumpang pesawat terbang saat menempuh perbangan panjang. Seperti penerbangan dari Indonesia ke Eropa atau Amerika yang memakan waktu belasan jam, biasanya penumpang lebih suka habiskan waktu untuk beristirahat.
Nah, terus gimana ya sama pilotnya? Mereka kan pasti butuh tidur juga. Pasti bakal lelah banget kalau gak tidur selama belasan jam dengan pekerjaan yang konsisten. Tapi kalau pilotnya tidur, siapa dong yang mengendalikan pesawatnya?
Jadi sebenernya boleh gak sih pilot tidur saat penerbangan di pesawat? Kalau menurut laman Travel dan Leisure nih ya, pilot tetap butuh istirahat kok meski dalam penerbangan di pesawat terbang. Dalam dunia penerbangan sudah ada aturan jelas tentang aturan 'tidur' pilot.
Untuk para pilot yang mengendalikan penerbangan pendek biasanya mengenal istirahat terkendali atau istirahat sangat ringan dengan waktu antara 10 sampai dengan 30 menit. Waktu istirahat dilakukan secara bergantian bagi pilot dan co pilot.
Ada aturan juga untuk para pilot agar tak langsung memegang kendali setidaknya 15 menit setelah mereka istirahat. Hal itu untuk memastikan agar mereka bisa benar-benar fokus setelah beristirahat selama beberapa saat.
Kalau untuk penerbangan jarak jauh, biasanya pesawat akan dikendalikan oleh dua orang pilot dan dua kapten utama. Seperti halnya penerbangan 16 jam milikmaskapai Qatar Airways dari DOha ke Auckland.
Biasanya mereka beristirahat secara bergantian, setiap dua orang. Mereka beristirahat dalam shift empat jam. Sehingga dua orang bisa istirahat dan yang lain bisa tetap kendalikan pesawat.
Sementara itu, ada juga yang menyebut bahwa pilot tak diizinkan tertidur lebih dari 30 menit. Penyebabnya adalah karena tertidur lebih dari 30 menit bisa menyebabkan pilot mengalami Non Rapid Aye Movement (NREM) atau tidur ayam.
Sekarang udah terjawab ya, ternyata pilot boleh kok tidur selama penerbangan. Meski aturannya ketat banget.
