© Liputan6.com
Pihak TNBTS kabarnya akan memberlakukan protokol kesehatan ketat bagi wisatawan di kawasan sekitar Bromo. Wacana tersebut muncul setelah adanya rencana pembukaan kawasan Bromo, sehingga bisa diakses oleh wisatawan.
"Sementara ini harus rapid test, tapi untuk kelanjutannya kita bahas nanti apakah harus ada surat sehat masih belum clear juga," terang Kepala Balai Besar TNBTS, John Kenedie, dilansir dari laman Kumparan (7/7/2020).
Jadi keputusan tersebut kabarnya berdasar pada surat edaran Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (Ditjen KSDAE).
"Kalau edaran dari pak Dirjen harus rapid test atau surat keterangan sehat dari Dinas Kesehatan, Puskesmas atau Klinik," lanjutnya.
Meski begitu, pihaknya akan tetap menyerahkan kebijakan pada masing-masing kepala daerah. Sehingga kebijakannya juga bergantung pada tim gugus tugas COVID-19 di masing-masing daerah.
Nah selain itu, protokol kesehatan umum mutlak yang harus diterapkan di era new normal ini juga harus dilakukan oleh para wisatawan yang akan bertandang ke kawasan Bromo. Mulai dari mengenakan masker sampai dengan menjaga jarak 1,5 meter.
" Kita sosialisasi dengan sopir jeep ini untuk mengatur tempat duduknya seperti apa. Kemudian persiapan mobilnya harus disterilkan dahulu. Dan suhu tubuhnya seperti apa. Itu persiapan-persiapan yang harus dilakukan," terang John.
Itu dia sederet syarat-syarat yang harus dipenuhi kalau mau ke Bromo. Kalau kamu mau ke sana tolong ditaati ya.
