© Shutterstock.com/id/g/Ethan+Daniels
Kamu pasti pernah mendengar istilah Geopark beberapa waktu belakangan. Geopark sendiri merupakan wilayah geografi tempat pelestarian warisan dunia berdasarkan geodiversity, biodiversity, dan cultural diversity dengan tujuan konservasi dan geowisata.
Pada bulan Mei lalu, Geopark Merangin di Jambi dan Geopark Ijen di Jawa Timur, ditetapkan menjadi bagian dari UNESCO Global Geoparks. Hal ini sekaligus membuat Indonesia menjadi negara yang memiliki 10 Geopark dalam daftar tersebut.
Dilansir dari CNN, sebenarnya ada 195 UNESCO Global Geopark yang berasal dari 48 negara. Menariknya, 10 di antaranya berada di Indonesia. Di mana aja lengkapnya, simak ulasan berikut ini yaa~
1. Geopark Batur, Bali
Tahun 2012 silam, Geopark Batur menjadi geopark pertama di Indonesia yang masuk dalam daftar UNESCO Global Geoparks. Di lokasi ini, kamu akan bisa menyaksikan keindahan alam yang terbentuk karena letusan besar gunung berapi yang menghasilkan kaldera ganda dan danau purba.
Ada sekitar 21 situs warisan alam yang tersebar di kawasan Geopark Batur, terutama di Kecamatan Kintamani dan Kabupaten Batur. Ada pula Museum Geopark Batur yang menyajikan peninggalan bersejarah dari letusan Gunung Batur yang hebat.
2. Geopark Gunung Sewu, Yogyakarta
Terletak di antara tiga kabupaten, yakni Gunungkidul, Wonogiri, dan Pacitan, Geopark Gunung Sewu resmi masuk dalam daftar UNESCO Global Geoparks pada tahun 2015. Situs ini menyimpan kekayaan arkeologis warisan budaya manusia masa lalu, terutama peninggalan budaya paleolitikum-neolitikum.
Geopark Gunung Sewu diperkirakan memiliki 33 situs warisan alam yang tersebar di Gunung Kidul (13 geosite), Wonogiri (7 geosite), dan Pacitan (13 geosite). Geopark Gunung Sewu menjadi kawasan karst terpanjang di Jawa karena memiliki sekitar 40 ribu bukit karst. Panorama keindahan alam dari gugusan bebatuan yang indah benar-benar memanjakan mata~
3. Geopark Ciletuh, Jawa Barat
Tahun 2018, Geopark Ciletuh ditetapkan menjadi Warisan Dunia UNESCO. Kawasan ini dikelilingi hamparan aluvial dengan bebatuan yang unik berpadu dengan pemandangan indah. Tak hanya menyediakan perbukitan batu, Geopark Ciletuh juga punya pantai dengan ombak yang diincar para peselancar dunia.
Kawasan Geopark Ciletuh memiliki luas sekitar 126.000 hektar, yang mencakup delapan kecamatan. Sejumlah destinasi di kawasan Geopark Ciletuh yang cukup terkenal adalah Air Terjun Awang, Taman Purba, Bukit Panenjoan, dan masih banyak lagi.
4. Geopark Rinjani Lombok, Nusa Tenggara Barat
Geopark Rinjani Lombok ditetapkan sebagai UNESCO Global Geoparks sejak tahun 2018 silam. Lokasinya berada di pulau Lombok bagian Utara, tepatnya membentang dari Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Lombok Utara, hingga Kabupaten Lombok Timur.
Geopark ini menampilkan kombinasi keanekaragaman hayati, fenomena kegunungapian, hingga keragaman budaya masyarakat di dalamnya. Selain itu, ada pula keragaman flora dan fauna yang sebagian besar merupakan endemik.
5. Geopark Kaldera Toba, Sumatera Utara
Geopark Kaldera Toba di Sumatera Utara diakui sebagai UNESCO Global Geoparks pada 31 Agustus 2020 silam. Penetapan Kaldera Toba sebagai UNESCO Global Geopark didasarkan pada kaitan geologis dan warisan tradisi yang tinggi dengan masyarakat lokal.
Tak cuma menyediakan keindahan bentang alam yang beragam, Geopark Kaldera Toba juga memiliki pengembangan ekonomi kreatif dan kelembagaan kepariwisataan yang baik. Nggak heran deh kalau situs ini juga ditetapkan sebagai salah satu dari lima destinasi wisata super prioritas.
6. Geopark Belitong, Bangka Belitung
Geopark Belitong masuk dalam daftar UNESCO Global Geoparks sejak tahun 2021. Kawasan ini terletak di provinsi Bangka Belitung, berbatasan dengan Selat Karimata di Utara dan Selat Gaspar di bagian Barat. Warisan geologi kelas dunia dari situs ini adalah lanskap granit TOR.
Gugusan bebatuan granit TOR ini membentuk berbagai pulau kecil. Gugusan perbukitan di bagian barat laut tersusun dari plutonium Belitung tertua, yakni granit Tanjungpandan. Sedangkan gugusan Timur sampai tengah didominasi oleh batuan metasedimen sebagai bagian dari formasi Kelapakampit.
7. Geopark Raja Ampat, Papua Barat Daya
Terletak di Provinsi Papua Barat Daya, Geopark Raja Ampat adalah gugusan kepulauan karst yang berada tepat di garis khatulistiwa. Disebut-sebut memiliki keunikan geologis kelas dunia, di kawasan ini terdapat batuan tertua yang tersingkap di dunia, berusia 439-360 juta tahun yang lalu (Silur - Devonian) yang letaknya berada di Misool.
Sejarah geologi daerah Raja Ampat tersusun secara lengkap dan mewakili hampir sepersepuluh usia bumi. Ekosistem marine dan terestrial Raja Ampat menjadi habitat untuk ratusan jenis flora dan fauna yang unik, langka, dan terancam punah. Kawasan ini sekaligus menjadi rumah untuk beragam jenis satwa dan tumbuhan endemik yang nggak bisa ditemukan di belahan Bumi mana pun.
8. Geopark Maros Pangkep, Sulawesi Selatan
Geopark Maros Pangkep merupakan salah satu karst kelas dunia yang menawarkan keindahan, keunikan, flora-fauna, nilai-nilai ilmiah dan sosial budaya yang tinggi. Hal ini sekaligus menjadikannya sebagai kawasan karst terbesar ke-2 setelah China Selatan.
Di kawasan ini terdapat ratusan gua yang pernah ditinggali manusia prasejarah, hal ini tergambar dari peninggalan lukisan prasejarah berusia 40 ribu tahun. Di dalamnya juga menjadi habitat jutaan spesies kupu-kupu hingga dijuluki sebagai 'Kingdom of Butterfly'.
9. Geopark Merangin, Jambi
Dilansir dari situs UNESCO, Geopark Merangin adalah rumah bagi fosil unik flora Jambi, satu-satunya tumbuhan fosil yang terekspose dari jenisnya di dunia saat ini.
Nama flora Jambi mengacu pada fosil tanaman yang ditemukan sebagai bagian dari formasi batuan yang berasal dari masa Permian Awal (berusia 296 juta tahun). Tumbuhan yang memfosil ini mencakup lumut, tumbuhan runjung primitif, dan pakis biji yang bereproduksi melalui penyebaran biji.
10. Geopark Ijen, Jawa Timur
Geopark Ijen meliputi Gunung Ijen dan Cagar Biosfer Belambangan. Gunung Ijen sendiri merupakan sebuah stratovolcano dengan danau kawah berwarna hijau kebiruan yang dikenal sebagai Kawah Ijen. Kawah Ijen pun dikenal sebagai danau paling asam di dunia.
Beleran konsentrasi tinggi naik dari kawah aktif sebelum terbakar saat bertemu dengan atmosfer yang kaya oksigen. Momen pertemuan ini lantas membentuk nyala api biru yang unik dan hanya terlihat saat malam hari. Perpaduan lanskap vulkanik, formasi geologi yang unik, hingga warisan budayanya membuat Geopark Ijen akhirnya masuk dalam daftar UNESCO Global Geoparks.
Gimana, tertarik mengunjungi salah satunya Diazens?
