Dengo-Dengo, Tradisi Membangunkan Sahur yang Unik Ala Masyarakat Morowali

Reporter : Bagus Prakoso
Rabu, 6 Mei 2020 14:20
Dengo-Dengo, Tradisi Membangunkan Sahur yang Unik Ala Masyarakat Morowali
Tradisi ini adalah membangunkan warga untuk sahur dari atas menara. Berbeda dengan tradisi lain yang berkeliling kampung untuk membangunkan warga.

Bulan Ramadan tak akan lepas dari tradisi membangunkan sahur. Meskipun sudah zaman modern dengan adanya alarm di dalam jam maupun ponsel, namun tradisi ini seakan tidak akan pernah mati. Bahkan hingga saat ini, kita masih sering mendengar anak-anak remaja dengan lantangnya menyerukan kata "sahur" dari jam 2 hingga 3 pagi.

Nah, ternyata ada yang unik nih di Morowali, Sulawesi Tengah. Mereka punya tradisi membangunkan sahur yang cukup unik, yakni dengan cara membangun menara setinggi 15 meter. Untuk apa fungsinya? Yuk kita simak!

1 dari 3 halaman

Dengo-Dengo

Tradisi Dengo-dengo

Dengo-dengo sebenarnya merupakan sebuah bangunan menara yang menjulang stinggi 15 meter. Terbuat dari batang bambu sebagai tiang penyangga dan menggunakan lantai papan 3x3 meter persegi. Menara ini juga beratapkan daun sagu dan didirikan secara gotong royong oleh warga. Bahkan mereka akan membangun Dengo-dengo sebelum datangnya bulan Ramadan.

Bangunan ini pun dilengkapi dengan sebuah gong, gendang dan rebana dan dijaga oleh delapan warga. Bahkan, hampir setiap RT memiliki bangunan Dengo-dengo ini.

Berbeda dengan kebanyakan yang membangunkan sahur dengan berkeliling, mereka akan menabuh gong dan gendang serta rebana di menara Dengo-dengo saat memasuki waktu sahur. Hal ini akan membuat warga terbangun dari tidurnya dan segera melaksanakan sahur.

2 dari 3 halaman

Sejarah

Dengo-dengo sudah ada di Bunguk, Morowali ini sejak masuknya Islam pada abad ke-17 lalu. Ini dilakukan untuk menyerukan kepada warga agar bangun saat sahur.

Dengo-dengo ini punya arti dalam bahasa Indonesia yang berarti tempat istirahat. Saat hampir petang, tempat ini menjadi tempat beristirahat untuk menanti waktu berbuka puasa. Itu sebabnya dengo-dengo akan selalu ramai dengan warga.

3 dari 3 halaman

Hampir Ada di Setiap Sudut Jalan

Tradisi Dengo-dengo

Dengo-dengo akan banyak ditemui di sekitar Kota Bungku, Morowali ketika memasuki bulan Ramadan. Bahkan Dengo-dengo hampir ada di setiap RT.

Salah satu tempat yang menjadi lokasi berdirinya Dengo-dengo adalah masjid. Hampir semua masjid di Ibu Kota Morowali berdiri menara Dengo-dengo ini. Untuk memperindah menara Dengo-dengo, warga biasanya memasang lampu hias yang mengelilingi dinding bangunan sehingga akan terlihat meriah dan ramai.

Untuk membangun Dengo-Dengo, warga biasanya menghabiskan sekitar Rp 500 ribu dari dari iuran warga secara sukarela. Dilansir dari Antara, warga Kota Bungku, Ibu Kota Kabupaten Morowali mengklaim bahwa bangunan Dengo-Dengo adalah tradisi bulan Ramadan satu-satunya di Sulawesi tengah.

Beri Komentar