© 2019 Https://www.diadona.id / @pixabay
Palembang dikenal memiliki berbagai makanan tradisional yang menggugah lidah, seperti pempek dan tekwan. Namun jangan salah, bukan hanya kuliner yang bisa dibanggakan dari kota ini, tetapi ada berbagai destinasi wisata yang tidak bisa dilewatkan.
Sebagai salah satu kota tertua di Indonesia dengan sejarah yang bisa dilacak dari zaman Kerajaan Sriwijaya, Palembang memiliki warisan budaya yang bisa disandingkan dengan daerah wisata populer lainnya di Indonesia. Mau tau selengkapnya? Yuk simak apa saja yang bisa dikunjungi di Palembang, seperti yang diulas pada Cosmopolitan (02/08/2018) berikut.
Jembatan Ampera menjad landmark kota Palembang yang sudah diketahui banyak orang. Menjadi penghubung antara Seberang Ulu dan Seberang Ilir yang dipisahkan Sungai Musi, jembatan ini menjadi jembatan terpanjang di Asia Tenggara saat diresmikan tahun 1965. Kini jembatan Ampera telah mengalami renovasi yang membuatnya semakin cantik, dengan adanya penambahan jam analog raksasa berdiameter 5,5 meter dan berat sekitar 200Kg yang menghiasi kedua menara jembatan di sisi kanan kiri.
Pulau Kemaro terletak di tengah Sungai Musi, tepatnya sekitar 6Km dari Jembatan Ampera. Pulau ini sangat kental dengan nuansa Cina, terlihat dari pagoda berlantai 9, Klenteng Hok Tjing Rio, kuil Buddha, serta makam Pangeran Tan Bun An dan Putri Siti Fatimah yang berdampingan. Di Pulau ini terletak Pohon Cinta yang begitu melegenda. Konon apabila pasangan kekasih berhasil mengukir nama mereka di pohon tersebut, hubungan mereka akan langgeng sampai ke pernikahan. Hal ini juga membuat Pulau Kemaro disebut sebagai Pulau Jodoh.
Di daerah Jakabaring terdapat sebuah masjid unik yang memadukan unsur Cina, Arab, dan budaya lokal Palembang, dikenal dengan nama Masjid Cheng Ho. Masjid ini diresmikan tahun 2006, tidak hanya digunakan sebagai tempat ibadah namun juga menjadi objek wisata bagi mereka yang ingin melihat desain arsitektur unik hasil asimilasi budaya di Indonesia.
Museum ini didirikan di bekas residensi kolonial abad ke-19, berbentuk rumah adat Palembang (Rumah Limas) dan bisa dijangkau dengan berjalan kaki dari Monumen Perjuangan Rakyat. Museum ini memiliki koleksi tekstil, senjata, pakaian tradisional, kerajinan, dan koin Sumatera Selatan sehingga wajib dikunjungi bagi kamu yang ingin menambah wawasan mengenai sejarah dan budaya Palembang. Area kebun pada museum ini dipenuhi artefak dari zaman Sriwijaya, seperti patung Ganesha dan Buddha. Museum ini dibuka dari pukul 08.00-16.00 setiap harinya dan dibanderol dengan tiket masuk seharga Rp5 ribu untuk dewasa dan Rp 1 ribu untuk anak-anak.
Salah satu spot wisata baru yang dibangun untuk persiapan Asian Games 2018 adalah Sekanak Sidewalk, proyek kolaborasi antara Dinas Pariwisata Palembang dengan salah satu perusahaan cat di Indonesia. Tempat wisata ini berdekatan dengan Pasar Sekanak. Tempat wisata ini adalah area yang pas untuk foto-foto Instagrammable berkat warna-warni vibrant di trotoar sepanjang sungai dan tembok penuh mural. Sekilas, kawasan ini serupa dengan kampung warna-warni di Malang.
Palembang dikenal memiliki kerajinan kain songket yang sudah banyak diketahui oleh pecinta kain wastra Nusantara. Jika kamu ingin tahu lebih banyak tentang kain songket khas Palembang, kamu bisa mengunjungi Museum Songket yang berada di Jalan Ki Gede Ing Suro. Museum ini berwujud rumah panggung, di dalamnya tersimpan beragam jenis songket lawas yang ditenun dengan tangan. Museum ini dimiliki oleh seorang pengusaha songket terkenal, yang bernama Zainal Songket. Mengingat bahwa museum ini bukan binaan pemerintah, maka tidak ada biaya masuk yang dikenakan. Namun tersedia kotak sumbangan jika memang kamu ingin memberikan uang seikhlasnya.
Salah satu tempat terkenal yang bisa kamu jumpai di Palembang adalah Jakabaring Sport City, salah satu kawasan yang menjadi tempat digelarnya Asian Games 2018. Jakabaring Sport City merupakan kompleks olahraga seluas 325 hektar di daerah Seberang Ulu, 5Km dari pusat kota Palembang. Di kawasan ini, kamu bisa menemukan berbagai fasilitas olahraga, termasuk Stadion Gelora Sriwijaya yang merupakan stadion terbesar ketiga di Indonesia.
Pondok Pesantren Al Ihsaniyah Gandus memiliki Al Qur'an raksasa yang terdiri dari 30 juz ayat suci Al Qur'an yang diukir khas Palembang dalam lembaran kayu tembesu. Proses pembuatan Al Qur'an raksasa ini membutuhkan waktu selama 7 tahun dan menghasilkan 630 halaman yang masing-masing berukuran sekitar 1,7 x 1,4 meter dan disusun hingga lima lantai. Jika kamu ingin mengunjunginya kamu hanya memerlukan 3 ribu rupiah untuk tiket masuknya. Selama mengunjungi tempat ini, kamu akan didampingi oleh guide. Demi menjaga kesopanan, kamu harus tetap menggunakan pakaian yang menutup aurat dan melepas alas kaki.