© Inntravel.co.uk
Tahukah kamu, kalau di sebuah pulau kecil di Pegunungan La Gomera, warga setempat berbicara satu sama lain dari jarak yang sangat jauh menggunakan siulan? dilansir dari atlasobscura.com, dikenal dengan Silbo, bahasa siulan di Pulau Gomera ini memiliki kosakata lebih dari 4.000 kata. Bahasa ini digunakan untuk mengirim pesan jarak jauh melintasi puncak tinggi dan lembah dalam pulau.
Penduduk asli La Gomera ini diyakini sebagai imigran dari bagian yang sekarang dikenal sebagai mauritania, dan berbecara dalam bahasa nada siul ini. Nada sangat penting bagi fonologi bahasa sehingga orang dapat mengucapkan kalimat sederhana hanya dengan nada dan tidak kehilangan makna.
Pada abad ke 16, ketika orang Spanyol datang dan menaklukan pulau itu, Penduduk asli diusir. Para imigran spanyol mengadaptasi peluit Gomeran ke bahasa Spanyol mereka. Bahasa Spanyol tidak memiliki nada yang signifikan secara fonologis, sehingga variasi nada digunakan untuk merepresentasikan vokal. Sistem ini bekerja sangat baik untuk para pengggembala dan petani. Pada tahun 1990-an, ketika modernisasi menggerus bahasa ini siul ini, pemerintah La Gomera menjadikan el Silbo subjek wajib bagi siswa sekolah dasar, yang berhasil memicu kebangkitan bahasa siul.
Meskipun Silbo berada di ambang kepunahan pada 1990-an, Penduduk Gomeran telah melakukan upaya bersama untuk menghidupkan kembali bahasa mereka dengan menambahkannya ke kurikulum sekolah umum. Saat ini sekitar 3.000 anak sekolah sedang dalam proses belajar bahasa ini. Pada September 2009, UNESCO memberikan status budaya yang dilindungi kepada El Silbo, atau bahasa siul ini.