© Instagram.com/ogohogohbali
Sebentar lagi, Umat Hindu di Indonesia akan merayakan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1944. Hari Raya Nyepi tahun ini jatuh pada Kamis (3/3). Seperti diketahui, Hari Raya Nyepi merupakan hari raya umat Hindu.
Namun, ternyata ada beberapa rangkaian ritual sebelum umat Hindu merayakan Nyepi. Bahkan di beberapa daerah memiliki tradisi-tradisi yang berbeda.
Apa aja sih tradisi-tradisi unik penyambut Hari Raya Nyepi yang ada di Indonesia? Yuk kita intip!
Tradisi Ogoh-Ogoh merupakan tradisi wajib yang dilaksanakan menjelang Hari Raya Nyepi. Ogoh-Ogoh (perwujudan roh jahat dalam bentuk patung atau boneka besar) biasanya diarak keliling desa menjelang malam sebeluh Hari Raya Nyepi.
Arakan Ogoh-Ogoh diiringi gamelan Bali yang dikenal dengan Bleganjur. Setelah itu, Ogoh-ogoh akan dibakar.
Melansir dari laman prokomsetda.bulelengkab.go.id, proses ini melambagkan keinsyafan manusia akan kekuatan alam semesta dan waktu yang maha dahsyat. Kekuatan tersebut meliputi kekuatan Bhuana Agung (Alam raya) dan Bhuana Alit (diri manusia). Kekuatan ini dapat mengantarkan makhluk hidup menuju kebahagiaan ataupun kehancuran. Semua tergantung pada niat luhur manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling mulia dalam menjaga dirinya sendiri dan seisi dunia.
Upacara Jalani Dhipuja merupakan tradisi penyambut Nyepi yang berasal dari Malang. Melansir dari laman disperpusip.jatimprov.go.id, perayaan Jalani Dhipuja ini merupakan upacara untuk mensucikan jagad alit dan jagad gede. Jagad alit merupakan perwujudan dari diri manusia yang memiliki bentuk kecil di alam semesta, sedangkan jagad gede adalah alam semesta beserta isinya.
Upacara ini kerap dilakukan di Malang Selatan, tepatnya di Pantai Balaikambang. Upacara Jalani Dhipuja biasanya dilaksanakan tiga hari sebelum upacara Nyepi dilaksanakan. Dalam pelaksanaan upacara ini dilarung Jolen sebagai simbol rasa terimakasih kepada Sang Hyang Widhi atas semua rejeki yang mereka terima selama ini dan berharap dijauhkan dari segala mara bahaya.
Perang Api merupakan ritual yang dilaksanakan oleh umat Hindu di NTB sebelum perayaan Nyepi. Tradisi ini dilaksanakan oleh dua kubu pemuda usai arakan pawai ogoh-ogoh. Kedua kubu yang berperang adalah Negara Sakah dengan Sweta.
Mereka akan saling serang menggunakan bobok (senjata dari daun kelapa) yang disulut oleh api.
Adapun makna dari tradisi ini adalah untuk mengusir wabah penyakit yang dibawa oleh Butha kala atau roh-roh jahat yang bersemayam di muka bumi dan mengganggu kehidupan manusia.
Tradisi Mendhak Tirta merupakan tradisi penyambut hari raya Nyepi yang berasal dari Boyolali. Ritual Mendhak Tirta merupakan rangkaian pengambilan air suci. Ritual ini diyakini sebagai pembersihan lahir dan juga batin.
Biasanya, umat Hindu di Boyolali menggelar Mendhak Tirtha di Umbul Siraman Dalem, Kompleks Umbul Pengging, Kecamatan Banyudono, Boyolali.
Upacara Tawur Kesanga adalah tradisi umat Hindu sehari sebelum Hari Raya Nyepi di Banten. Upacara ini memiliki makna sebaga wujud keselarasan antara umat manusia dengan alam.
Ritual yang dilakukan antara lain Gebogan yakni sesajen bersusun buah-buahan dan bunga. Kemudian Banten Caru yakni sesajen berupa hasil bumi dan hewan ternak. Sesaji ini dikumpulkan dan kemudian dibacakan doa-doa.
Ritual Melasti tak hanya dilakukan di Bali, melainkan di Cimahi, Jawa Barat. Upacara ini adalah upacara penyucian diri untuk menyambut Hari Raya Nyepi yang biasanya digelar di Pura Wira Loka Natha di Jalan Sriwijaya Raya, Cimahi.
Upacara ini digelar untuk menghanyutkan kotoran alam menggunakan air kehidupan.
Itulah beberapa tradisi penyambut Hari Raya Nyepi yang ada di Indonesia. Kalau dari daerah Diazens apa aja, nih? Silakan tulis di kolom komentar, ya.
