© Nypost.com
Sungguh berkesan kisah pria muda asal Inggris ini. Dilansir dari laman New York Post, Charlie Hammerton (25), setelah galau dan berduka usai ditinggal mati orang-orang terkasih, ia memilih menjual semua harta yang dimilikinya dan memutuskan untuk melakukan perjalanan ke berbagai negara.
Kisah Hammerton dimulai ketika ia kehilangan sang ibu yang meninggal setelah menderita karena penyakit Neuron Motorik pada 2017. Kemudian beberapa bulan kemudian Hammerton juga kehilangan teman terbaiknya Will Moss yang diduga meninggal karena penyalah gunaan obat-obatan terlarang.
Penderitaan Hammerton masih belum berakhir juga, dia kembali kehialangan ibu angkatnya, Samantha, yang mengalami serangan jantung. Serangkaian peristiwa yang membuat hidupnya kalut tersebut membuatnya jadi sangat depresi. Hammerton bahkan ingin mencoba bunuh diri.
Ketika itu Hammerton merasa sangat kosong dan menderita setelah kehilangan orang-orang terkasihnya. Padahal ia sendiri memiliki karir cemerlang, uang tabungan cukup, dan juga tiga buah mobil. Namun tetap saja harta bendanya tak membuat Hammerton bisa keluar dari masa-masa tersulitnya itu.
Sebelumnya Hammerton tinggal di Arnold Nottinghamshire, kemudian memilih untuk menjual semua harta bendanya untuk membiayai perjalannya mengelilingi berbagai negara. Tak lupa ia juga mengajak Bandit, seekor musang yang dipeliharanya setelah diselamatkan pada tahun 2015 silam.
Hingga saat ini Hammerton sudah mengunjungi 25 kota dan juga 11 negara bersama dengan Bandit. Karena sudah menjual harta benda dan juga temoat tinggalnya, Hammerton juga sempat mengalokasikan bantuan bagi komunitas pengidap penyakit yanng diidap oleh mendiang ibunya, Neuron Motorik.
Sepanjang perjalanan, Hammerton membagikan kisahnya di laman facebook miliknya 'Adventures With The Bandit'. Hingga pada 2018, Hammerton kemudian merilis buku dokumentasi perjalannya yang bertajuk 'Before Our Adventure'. Hammerton sempat menyampaikan, bahwa perjalanan yang ia pilih membuatnya jadi pribadi lebih baik.
Rasa aman dengan harta benda yang dimiliki menurutnya hanya sesuatu dalam hidup, dan tidak harus dijadikan sebagai prioritas utama. Hammerton bahkan mengaku memiliki sedikit uang saat ini. Namun secara pribadi ia mengungkap bagaimana rasa bahagia yang dimilikinya ketika memutuskan untuk melakukan perjalanannya.
Lika-liku hidup manusia benar-benar sangat tak terduga ya. Semangat Hammerton untuk mengambil pilihan signifikan dalam hidup ini perlu kita contoh ya. Kita nggak perlu berlama-lama untuk berlarut-larut dalam kesedihan, yang penting selalu berpikir positif dan yakin dengan diri kita sendiri.