© Shutterstock.com/g/prudek
Gunung Machhapuchhare yang berada di Nepal, termasuk dalam jajaran gunung tertinggi di pegunungan Annapurna Himalaya. Memiliki ketinggian 6.993 mdpl, gunung ini mempunyai punggung bukit yang tajam serta puncaknya berbentuk segitiga simetris yang curam.
Dilansir dari World Atlas, Gunung Machhapuchhare dianggap sebagai tempat suci Dewa Siwa sehingga gunung ini dipuja oleh penduduk setempat. Menariknya, tidak ada yang pernah tercatat berhasil mencapai puncak Gunung Machhapuchhare.
Pendakian Gunung Machhapuchhare dilarang, mengingat arti religius gunung tersebut. Pelarangan ini diberlakukan secara resmi sejak Maret 2020 lalu.
Penduduk setempat meyakini jika Machhapuchhare Himal merupakan bentuk lain dari Dewa Siwa. Hal inilah yang membuat mereka mendesak pemerintah untuk menghentikan izin pendakian.
Gunung Machhapuchhare Himala memiliki puncak ganda yang merupakan simbol pertapa bernama 'Nar' dan 'Narayan'. Oleh sebab itu, langkah kaki manusia tidak boleh diletakkan di atas kepala 'Nar' dan 'Narayan'.
Dilansir BBC, Letnan Kolonel James Owen Merion Roberts menjadi sosok di balik pelarangan pendakian ke Gunung Machhapuchhare. Pria yang dikenal sebagai Perwira Angkatan Darat Inggris ini memiliki kontribusi lebih mengenai pendakian gunung di Nepal, utamanya Himalaya.
Tahun 1936, ia membaca tulisan seorang perwira militer mengenai gunung dan kota yang berada di tepi danau, yang kemudian diketahui sebagai Pokhara dan Machhapuchhare. Baru di tahun 1957, ia melakukan pendakian pertama ke Gunung Machhapuchhare bersama beberapa pendaki lainnya.
Usai melakukan pendakian hingga mencapai bawah puncak ekor ikannya, Roberts justru meminta Pemerintah Nepal untuk membatasi akses ke puncak Machhapuchhare. Ia ingin Machhapuchhare jadi puncak Himalaya yang tidak akan pernah didaki oleh siapa pun lagi selamanya.
Pemerintah Nepal akhirnya mengabulkan permintaan tersebut. Namun, hingga kini belum diketahui pasti mengapa Roberts ingin puncak Gunung Machhapuchhare tetap 'steril' dan tidak terjamah manusia.
Kira-kira kenapa ya?