© Nytimes.com
Kabar mengejutkan datang dari para ilmuan di Antartika. Mereka menemukan air hangat tepat di bawah Gletser Thwaites yang besarnya seukuran dengan salah satu negara bagian Amerika Serikat yakni Florida. Penemua tersebut kabarnya mendatangkan kabar buruk bagi umat manusia.
Sebab penemuan air hangat di bawah balok es besar berarti berbanding lurus dengan percepatan pelelehan bongkahan es besar tersebut. Jika Gletser Thwaites meleleh, tentu debit air laut di seluruh dunia akan mengalami peningkatan signifikan. Beberapa negara kepulauan kecil besar kemungkinan akan tenggelam lebih cepat.
Dilansir dari laman USA Today, Kamis (12/3), gletser Thwaites disebut memiliki ketinggian 74.000 mil persegi. Bongkahan es Thwaites bahkan juga memiliki julukan 'kiamat', karena menjadi salah satu gletser yang paling cepat mencair di Antartika. Sejumlah ilmuan juga menyebut bahwa gletser Thwaites adalah gletser yang paling rentan.
Kabarnya, selama 30 tahun terakhir, es meleleh yang mengalir keluar dari Thwaites jumlahnya hampir dua kali lipat. Air lelehan tersebut menyumbang sekitar 4% dari kenaikan permukaan laut di seluruh dunia. Jika melelehnya gletser Thwaites terus terjadi, maka permukaan laut dunia akan terus naik sekitar dua kaki.
Hingga saat ini para ilmuan tengah menghitung berapa lama proses pelelehan tersebut akan terjadi. Sebelumnya, para ilmuan membuat lubang hampir sedalam 2000 kaki dengan menggunakan alat penginderaan laut untuk mengukur suhu air yang bergerak di bawah permukaan gletser.
Kabar penemuan dari para ilmuan ini tentu menimbulkan kekhawatiran ya. Karena belakangan ulah manusia yang berdampak pada meningkatnya suhu bumi makin tak terkendali. Berbeda dengan kabar buruk penemuan air hangat di gletser Thwaites, apakah penemuan tersebut sejalan dengan adanya kehangatan dihatimu yang selama ini beku?