© Wikimedia.org/Krzysztof Golik
Bangunan peninggalan ribuan tahun lalu selalu identik dengan reruntuhan. Hal ini karena bangunan tersebut sudah terkena panas maupun dingin selama ribuan tahun. Selain itu, bencana dan juga peperangan menghiasi perjalanan bangunan tersebut. Maka dari itu, nggak heran kalau bangunan tua selalu ditemukan oleh para arkeolog dalam keadaan hancur atau runtuh.
Namun, saat melihat Maison Carree, kamu akan menganggap jika bangunan ini adalah bangunan baru. Pasalnya, tidak ditemukan reruntuhan yang berarti di bangunan ini. Bahkan, keseluruhan bangunan masih terlihat sangat utuh. Padahal, Maison Carree ini dibangun sekitar abad pertama. Seperti apa bangunan ini? Yuk kita simak!
Melansir dari Amusing Planet, Maison Carree ini berada di Nimes, Prancis. Meskipun berada di Prancis, Maison Carree memiliki gaya arsitektur Romawi Kuno.
Maison Carree dulunya dibangun pada awal abad pertama. Menurut prasasti bangunan yang telah ditemukan, bangunan ini rupanya didedikasikan untuk Lucius dan Caesar, cucu dari Kaisar Augustus. Sayangnya, mereka mati muda sebelum Augustus mewariskannya. Lalu pada abad pertengahan kuil ini sempat dirusak oleh kelompok-kelompok yang membenci orang romawi kuno yang menyembah keluarga kekaisaran.
Ratusan tahun kemudian, tepatnya pada abad ke 18, para sarjana mampu merekonstruksi prasasti berdasarkan jumlah lubang dan posisinya di kuil facade yang tersemat di surat perunggu. Sekitar abad ke-19, kuil ini perlahan mulai megah kembali. Jadi, ini emang ga benar-benar utuh ya.
Maison Carree dibangun di atas podium yang tinggi, memiliki serambi yang dalam, hampir sepertiga dari panjang bangunan, dengan enam kolom korintus yang ada di bawah pedimen di kedua ujungnya.
Kuil ini dulunya diapit oleh beberapa bangunan. Mendapat restorasi pada abad ke-19, restorasi lebih lanjut dilakukan selama tahun 1980 hingga 1990-an. maka nggak heran kalau bangunan ini telah menjadi megah hingga saat ini.
Maison Carree sendiri telah menjadi inspirasi beberapa bangunan di seluruh dunia, seperti neoclassical Eglise de la Madeleine di Paris, Gerja St. Marcelinus di Rogalin, Plandia, dan juga Virginia State Capitol di Amerika Serikat.
Bagaimana? Tertarik untuk mengunjunginya?
