© Pinterest/justin_aptaker
Sekilas mungkin kamu nggak akan nyadar bahwa ada yang berbeda dari pohon yang sekarang berada di London's Royal Botanic Garden ini. Secara kasat mata, fisik dari pohon ini terlihat seperti pohon palem pada umumnya. Tapi siapa sangka kalau pohon ini ternyata merupakan spesias terakhir jenisnya, yang sudah ada sejak zaman dinosaurus.
Menurut Channel Youtube Great Big Story, pohon ini memiliki nama Encephalartos Woodii atau juga disebut sebagai pohon Dryas. Katanya pohon Dryas ini berhasil melalui berbagai zaman bahkan sebelum dinosaurus ada. Ketika zaman dinosaurus, pohon Dryas juga disebut menjadi sumber panganan hewan pra sejarah tersebut.
Bahkan pohon Dryas juga mampu melewati zaman es, yang mana seluruh permukaan bumi menjadi beku selama beberapa waktu. Pohon ini sebelumnya ditemukan sama ahli Botanica bernama John Medley Wood pada tahun 1895 di oNgoye Forest, Kwazulu Natal, Afrika Selatan. Kemudian pohon Dyras ini dibawa ke London's Royal Botanic Garden, Inggris.
Setidaknya pada tahun 1903, ada 3 pohon yang menjadi sampel ditanam di Afrika Selatan. Bahkan ketiga sampel tersebut dikembangkan menjadi 500 sampel. Namun kesemua sampel yang dihasilkan merupakan pohon jantan, sehingga proses reproduksi secara alami hampir tidak mungkin untuk dilakukan.
Sejauh ini pengembangan sampel dilakukan secara klonning. Hal yang sama juga terjadi dengan satu pohon yang dibawa ke London's Royal Botanic Garden tadi. Pada tahun 2004, pohon tersebut terindikasi siap untuk melakukan pembuahan. Namun karena spesies betina sama sekali tak bisa ditemukan, pohon Dryas ini terpaksa untuk di klonning.
Kesepian banget ya pasti hidup si pohon ini. Untungnya dia masih bisa diklonning, jadinya kemungkinan punah masih bisa diantisipasi. Kamu yang kelamaan jadi jomblo ngenes gimana nih? Masak iya harus diklonning?