© Imgur.com
Pada awal Maret lalu, otoritas Arab Saudi memutuskan untuk menghentikan aktivitas ibadah umroh untuk sementara waktu. Menyusul penemuan kasus jamaah positif Covid-19 pada sejumlah jamaah. Keputusan tersebut memberi dampak kerugian besar terhadap para agen perjalanan.
Dilansir dari laman Liputan6 (16/03), para agen perjalanan umroh di Indonesia mendapatkan kerugian cukup ekstream. Bagaimana tidak, Indonesia selama ini dikenal sebagai negara pengirim jamaah umroh dengan jumlah besar setiap harinya. Sejauh ini, tak kurang dari 100.000 jamaah yang melakukan ibadah umroh setiap harinya.
" Kondisi travel saat ini sedang mengalami kerugian yang cukup besar, jika per bulan jemaah dari Indonesia sekitar 100.000 jemaah dikali Rp 20 juta (sesuai anjuran harga Depag), berarti kurang lebih Rp 2 triliun kerugian karena umrah ini disetop," kata Wakil Sekretaris Jenderal Serikat Penyelenggara Umroh dan Haji (SAPUHI), Adji Mubarok, Senin (16/03)
Jumlah tersebut terhitung sejak pelarangan sementara ibadah umroh awal Maret lalu. Beberapa agen perjalanan bahkan ada yang sudah terlanjur mengantar jamaah sampai negara transit, namun ditolak memasuki Arab Saudi karena kebijakan larangan ibadah umroh untuk sementara waktu ini.
Sementara itu, kebijakan pelarangan ibadah umroh untuk sementara waktu ini menimbulkan kekhawatiran para jamaah yang sudah berencana melaksanakan ibadah umroh di bulan April hingga Mei ini. Tak sedikit dari mereka yang meminta refund pada agen perjalanan. Hal tersebut tentu akan membuat agen perjalanan mendapat kerugian tambah besar.
Untuk itu, SAPUHI mengimbau para jamaah untuk tidak meminta refund pada agen perjalanan. Sebab booking tiket yang sudah dilakukan bisa diatur untuk (reshchedule). Visa jamaah yang sudah terlanjur keluar juga akan diurus, agar tak hangus. Jamaah diminta bersabar, mengingat Arab Saudi belum memberikan kejelasan sampai kapan umroh akan diberlakukan.
" Insyallah visa yang sudah keluar tidak akan hangus dan akan dikeluarkan ulang, itu update yang kami terima dari keterangan Kedutaan Arab Saudi. Untuk jemaah kami harapkan untuk tetap bersabar menunggu sampai akhirnya umrah kembali dibuka," lanjut dia.
Lebih lanjut disampaikannya, bahwa sejauh ini belum ada jamaah yang menyampaikan tuntutan kepada agen perjalanan terkait dengan ibadah umroh yang gagal terlaksana sesuai dengan jadwal yang telah diatur sebelumnya.
" Alhamdulillah laporan dari teman-teman travel agen tidak ada jemaah yang menuntut, karena memang kejadian ini terjadi karena adanya force majeur di Arab saudi, dan para jamaah memaklumi kalau ibadahnya bukannya ter-cancel, hanya tertunda saja," imbuhnya.
Sementara itu, SAPUHI kemudian mengeluarkan pernyataan bahwa pihaknya tidak membenarkan terkait dengan pemberitaan Arab Saudi yang melarang kunjungan jamaah umroh sampai dengan satu tahun. Disampaikannya, informasi tersebut tidak akurat. Sebab hingga saat ini masih belum ada informasi lanjutan dari otoritas Arab Saudi.
" Tidak benar itu, insyallah secepatnya kita sama-sama berharap badai ini cepat berlalu, semoga ada hikmah dari ini semua," tandasnya.
Situasi ini semoga bisa dihadapi oleh semua pihak ya. Semoga Covid-19 bisa lekas tertangani, sehingga kerugian yang dialami oleh banyak pihak tidak terus terjadi. Kemudian para jamaah bisa menunaikan niat baik ibadah mereka dengan tenang.
Baca Juga : Momen Bersejarah Ka'bah Tutup dan Kosong, Tak Ada Aktivitas Thawaf Para Jamaah, Momen Bersejarah Penutupan Ka'bah Ternyata Pernah Terjadi Lebih dari 40 Kali, Penyebabnya Memilukan