Masih Lockdown, Masyarakat Wuhan Melihat Sakura Lewat Live Stream

Reporter : Bagus Prakoso
Kamis, 19 Maret 2020 12:16
Masih Lockdown, Masyarakat Wuhan Melihat Sakura Lewat Live Stream
cara unik dilakukan oleh pemerintah Cina untuk tetap bisa menghibur masyarakat.

Bagi yang belum mengetahui, Wuhan, ibu kota Provinsi Hubei, merupakian destinasi pelancong yang cukup terkenal dengan kultur kuliner dan musim sakuranya. Namun, Wuhan saat ini telah lockdown selama hampir dua bulan akibat virus corona atau COVID-19.

Untuk menghibur masyarakat agar tetap bisa melihat musim sakura di Wuhan, media pemerintah Tiongkok telah menayangkan secara langsung musim sakura di Universitas Wuhan. Dikutip dari South China Morning post, beberapa media seperti Xinhua News, People's Daily, dan media massa lain telah meletakan kamera di titik-titik strategis di area kampus. Live stream ini sudah dimulai sejak 16 Maret 2020 lalu dan telah ditonton jutaan kali.

Siaran langsung ini kabarnya akan terus ditayangkan selama 10 hari dari pukul 10.00 hingga 16.00, waktu setempat. Unibersitas Wuhan juga mengunggah tautan video siaran langsung di akun Weibo resmi mereka.

1 dari 2 halaman

Sakura di Wuhan

Sakura di Wuhan

Universitas Wuhan menjadi tempat live streaming karena di sini memang memiliki deretan pohon sakura yang biasanya jadi pusat tontonan saat bunganya mekar di musim semi. Tapi, sakura kan berasal dari Jepang, mengapa bisa sampai ke Cina ya?

Ternyata, pada akhir 1930-an, tentara Jepang diketahui menanam buaga sakura untuk kali pertama di area tersebut. Oleh karena itu, sampai saat ini, terdapat lebih dari seribu pohon sakura di wilayah kampus.

2 dari 2 halaman

Pro Kontra

Ilustrasi Sakura

Beberapa ada yang cukup senang dengan adanya live streaming ini. Mereka menganggap dengan adanya live streaming ini, mereka masih bisa melihat musim favorit mereka dengan melihat bunga sakura yang bermekaran. Namun, ada beberapa yang melakukan kritik keras.

Beberapa yang mengkritik keras menganggap bahwa wabah ini masih belum belum berakhir. Ada yang berduka karena baru saja kehilangan keluarganya. Namun mengapa pemerintah melakukan propaganda seakan semua telah berakhir.

Bagaimanapun juga, semuanya berharap wabah ini segera berakhir dan semua kembali normal.

Beri Komentar