Tradisi Keriang Bandong © Kalbarupdates.com
Sebuah pemandangan yang sangat unik akan kamu temukan ketika berkunjung ke Pontianak di bulan Ramadan. Ya, masyarakat Pontianak memiliki tradisi yang cukup unik dalam menyambut bulan Ramadan. Para warga kota Pontianak akan menyalakanan obor dari bambu kecil yang diberi sumbu dan diletakkan di halaman rumah-rumah di malam hari. Hal ini akan dilakukan sepanjang bulan Ramadan.
Lampu minyak tanah ini biasa disebut dengan Keriang Bandong. Seperti apa sih tradisi ini? Yuk kita simak!
Nama Keriang Bandong sebenarnya diambil dari kata Keriang dan Bandong. Keriang diambil dari nama serangga yang sangat menyukai serangga. Sedangkan kata Bandong berasal dari kata berbondong-bondong. Hal ini dikarenakan kebiasaan keriang yang selalu datang berbondong-bondong mendatangi cahaya.
Meskipun begitu, banyak perubahan yang terjadi pada tradisi ini. Pada awalnya, masyarakat menggunakan obor dari bambu. Namun seiring perkembangan zaman, beberapa orang melaksanakan tradisi Keriang Bandong ini menggunakan lampion-lampion unik.
Tradisi ini dilakukan dengan mengarak obor-obor ini keliling kampung dan dilakukan oleh anak-anak. Keriang Bandong ini hanya dilakukan pada bulan Ramadan di hari ke 21 hingga menjelang Hari Raya Idul. Tradisi ini juga dimaknakan untuk menunggu datangnya malam Lailatul Qadar, yakni 10 malam terakhir bulan Ramadan.