© Shutterstock.com/g/keleproject
Desa Wisata Ngilngof terletak di Kecamatan Manyeuw, Kabupaten Maluku Tenggara - Kepulauan Kei. Desa ini memiliki sebuah pantai bernama Ngurbloat yang terbentang sepanjang 3 km dengan butiran pasir putih yang sangat halus.
FYI, pantai Ngurbloat sendiri dinobatkan oleh National Geographic sebagai pantai dengan pasir putih terhalus di Indonesia, Asia, bahkan di Dunia. Maka nggak mengherankan jika pantai Ngurbloat akhirnya menjadi ikon Destinasi Wisata di Kepulauan Kei.
Tahun 2021 silam, desa Ngilngof meraih juara 1 kategori Desa Wisata Maju dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia. Desa Wisata Maju sendiri merupakan sebutan bagi desa yang masyarakatnya sudah sadar pada potensi wisata di daerahnya, sudah dikunjungi wisatawan dalam dan luar negeri, serta masayarakatnya sudah mampu mengelola usaha pariwisata di daerah tersebut.
Dengan predikatnya sebagai Desa Wisata Maju, tentu aja ada banyak hal yang bisa dieksplore wisatawan di tempat ini. Mulai dari wisata alam, wisata budaya, wisata kuliner, wisata rohani, wisata bahari, hingga adanya ragam kerajinan.
Desa Wisata Ngilngof menawarkan banyak pemandangan alam yang indah, mulai dari pantai, danau, teluk, laut, hingga bukit. Desa ini bahkan disebut-sebut sebagai surganya pantai berpasir putih loh~ Lautnya yang cantik juga cocok menjadi spot snorkeling dan diving.
Selain itu, Desa Ngilngof juga memiliki hutan mangrove yang masih asri. Masyarakat setempat bahkan wisatawan bisa ikut melakukan kegiatan konservasi mangrove jika mengunjungi tempat ini.
Puas dengan keindahan alam, kamu akan disuguhkan dengan wisata budaya yang masih begitu kental. Suku Kei yang menempati Desa Ngilngof merupakan salah satu suku lokal yang tetap aktif menjalankan gelaran budaya serta berbagai tradisi.
Desa Wisata Ngilngof juga begitu lekat dengan nilai-nilai religi. Napak tilas sejarah iman bisa disaksikan di tempat ini, terbukti dari adanya gereja lawas dan Goa Maria.
Puas dengan wisata alam, budaya, hingga religi, maka kamu nggak boleh melewatkan wisata kuliner di Desa Wisata Ngilngof ini. Ada sejumlah sajian khas yang benar-benar menjadi daya tarik para wisatawan.
Pertama ada Enbal (singkong jenis kasbi) yang mengandung sianida tapi tetap aman untuk dikonsumsi. Menurut warga setempat, Enbal berasal dari Amerika Latin dan dibawa oleh Orang Belanda yang menjelajah Kepulauan Kei. Secara turun temurun, enbal menjadi komoditas harian masyarakat di Kepulauan Kei. Singkong ini memang memiliki kandungan sianida di dalamnya, tapi dengan teknik khusus saat pengolahannya, makanan ini bisa dikonsumsi baik sebagai camilan atau bahan pokok.
Selanjutnya ada Lat, rumput laut yang unik dan multifungsi. Tidak bisa tumbuh di sembarang tempat, Lat atau anggur laut menjadi produk endemik Desa Ngilngof. Rumput laut ini memiliki kandungan zat antioksidan, antimikroba, protein, lemak, mineral, hingga kandungan garam yang menurunkan hipertensi. Biasanya, Lat akan diolah menjadi permen jeli, dodol, hingga selai. Bisa juga disantap secara langsung, atau diolah dengan tambahan kelapa berbumbu seperti urap, atau dimakan bersama sambal colo-colo (kecap, cabai, tomat, daun kemangi) seperti masyarakat lokal.
Gimana, wisatanya bener-bener lengkap banget kan? Tertarik nggak buat mengunjunginya?