© Instagram.com/patriaguides
Salah satu masjid di Abu Dhabi mendadak menjadi perhatian publik sebab mengubah namanya menjadi Masjid Maria Bunda Yesus. Kota yang sangat berpengaruh di Uni Emirat Arab ini dikenal sebagai salah satu negara islam dan memiliki tingkat toleransi yang tinggi.
Hal ini ditetapkan berdasarkan kebijakan HH Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan, Putra Mahkota Abu Dhabi dan Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata UEA yangmengganti nama sebuah Masjid.
Lihat postingan ini di Instagram
Ia memutuskan untuk mengganti nama Mohammed Bin Zayed Mosque menjadi Mariam Umm Eisa Mosqu atau Masjid Maria Bunda Yesus. Masjid yang dikenal akan keindahan dan keluasanya ini diganti karena banyak kunjungan umat beragama lain ke masjid ini. Putra mahkota mengganti nama masjid tersebut juga dengan tujuan untuk mewujudkan toleransi.
Nama Mariam Umm Eisa dipilih utnuk memepererat hubungann sosial antar umat bergama Islam dan juga kristen. Dalam Alquran sendiri, nama Maryam disebutkan di salah satu surat yaitu surat Maryam.
Merujuk ke tata bahasa, Umm Eisa dalam islam merujuk kepada Siti Maryam yaitu ibunya Nabi Isa. Sedangkan dalam ajaran Nasrani, Isa diyakini sebagai Yesus.
Lihat postingan ini di Instagram
Nggak cuma mengati nama masjidnya, UEA juga menunjuk Menteri Toleransi Negara sebagai wujud keharmonisan umat beragama di UEA. Pemilihan nama masjid ini juga untuk memerangi kefanatikan, estremisme, dan rasisme dengan menyebarkan nilai toleransi, perdamaian dan konsistensi.
Bukan sekedar penggantian nama, HH Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum, wakil presiden UEA dan Penguasa Dubai menulis surat terbuka yang kuat sebagai pernyataan bahwa tidak akan ada diskriminasi yag terjadi di UEA.
"Kami tidak membedakan satu sama lain di UEA, kami juga tidak menggunakan ras atau kebangsaan untuk saling mendiskriminasi. Kita melihat semua orang sama, seperti Tuhan menciptakan kita. Tidak ada preferensi atau prestasi yang diberikan kepada siapun kecuali mereka yang bekerja dengan rajin, menghormati undang-undang dan konstisusi kita dan berkontribusi pada bangsa kita," tulis HH Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum.
Kira-kira tingkat toleransi di Abu Dhabi ini bisa diterapkan di Indonesia gak ya?