© 2020 Https://allindonesiatourism.com/
Apakah kamu bosan dengan destinasi dan objek wisata yang itu-itu saja? Mungkin kamu ingin mencoba wisata ekstrim yang mungkin tidak semua orang akan memiliki pengalaman ini? Coba kamu pergi ke Pulau Ular di Bima, NTB.
Ya, Pulau Ular juga ada di Indonesia selain di Brazil. Tapi jangan takut, kamu harus mengenali Pulau Ular ini terlebih dahulu. Pulau Ular ini berada di bagian utara Kabupaten Bima dan menjadi salah satu tempat kesukaan masyarakat Bima untuk berwisata. Dilansir dari gotripina.com pulau yang kecil ini berukuran 500m persegi.
Mengapa disebut sebagai Pulau Ular? Hal ini karena banyak ular yang menghuni pulau ini. Ular yang menghuni pulau ini adalah jenis ular laut yang bercorak belang hitam dan silver. Jika terkena sinar matahari, kulit dari ular-ular ini akan memantulkan cahaya yang indah. Jumlah ular yang ada di pulau ini diperkirakan sekitar ratusan hingga ribuan ekor ular.
Ular laut ini terkenal dengan bisanya yang mematikan. Tapi tidak usah khawatir, karena ular laut disini terkenal jinak jika mereka tidak merasa terganggu. Mereka juga tidak akan menggigit ataupun melilit ketika pengunjung memegangnya. Kamu harus menyebrang selama 15 menit dari Desa Pai untuk pergi ke Pulau Ular.
Ular di pulau ini mencari makanan didalam laut dan beristirahat diatas pulau diantara celah-celah bebatuan atau bergelantungan pada tebing terjal, sehingga menambah daya tarik pulau ini untuk dikunjungi. Selain itu, di pesisir pantai Pulau Ular ditemukan sumber mata air. Saat air laut pasang maka sumber mata air tersebut akan tenggelam bersama pasangnya air laut sedangkan saat air laut surut maka sumber mata air tersebut akan muncul kembali. Anehnya, air yang keluar dari sumber mata air tersebut bukan air asin melainkan air tawar. Oleh warga setempat menamakan sumber mata air tersebut sebagai mada oi ma caba atau sumber mata air tawar.
Terdapat mitos menarik ari Pulau Ular ini, yaitu bahwa Pulau Ular tersebut adalah Kapal yang memuat Raja Flores dan Para Petinggi Pemerintahan Belanda ditahan oleh pasukan Armada Kerajaan Bima di bagian Utara Bima yang saat ini masuk dalam wilayah kecamatan Wera. Kemudian Raja Bima dengan kemurkaannya Mengutuk seluruh awak kapal dan Raja Flores beserta Para Petinggi Pemerintahan Belanda menjadi hewan melata yaitu ular dan kapalnya menjadi batu yang membentuk sebuah pulau. Sedangkan tiang kapal menjadi pohon kamboja yang sampai sekarang masih tumbuh, pulau tersebut menjadi sebuah pulau yang dikenal dengan nama Pulau Ular.
Seru bukan? Jadi tunggu apalagi? Kemasi barangmu dan berliburlah ke Pulau Ular ini untuk mendapatkan pengalaman yang luar biasa! Apakah kamu ada rekomendasi tempat wisata yang tidak biasa selain Pulau Ular ini? Bagi jawabanmu di kolom komentar ya!